1. Jalan aspal sungguh rata, Belimbing wuluh di para-para. Siapa mengenal agama, Jiwa jauh dari sengsara. 2. Makan ketupat kenyang sudah, Melihat ikan di tanah lembah. Siapa taat beribadah, Hidupnya akan terasa indah. 3. Kayu rubuh putus akarnya, Pohon jati tempat si rusa. Siapa jauh dari agama, Tentu hatinya akan tersiksa. 4. Burung pipit di pucuk delima, Putih kelinci mempesona. Bertauhid amatlah utama, Itulah kunci menuju surga. 5. Bunga melati bunga delima, Daun suplir di dekat tangga. Hidup ikuti jalan agama, Di akhir menemui surga. 6. Apa gunanya buah nangka, Kalau salak banyak diminta. Apa gunanya senang di dunia, Kalau kelak mendapat neraka. 7. Bunga selasih di bawah terik, Selasih dipetik, bunganya indah. Tauhid bersih dari syirik, Sunnah bersih dari bid’ah. 8. Tanah diratakan tak bersisa, Sawah lebar terlihat indah. Tiada diciptakan manusia, Kecuali agar mereka beribadah. 9. Orang kampung sangat bersahaja, Ada yang muda ada yang renta. Kepada Allah saja berdoa, kepada-Nya kita meminta. 10. Buah berduri buah delima, Dipetik oleh si anak kera. Siapa lari dari agama, Hidup sempit hatinya sengsara. Contoh Pantun Nasehat dari Orang Tua Untuk Anaknya Bangsa Melayu seringkali membuat pantun nasehat untuk anak-anak. Orang tua mereka mengajarkan anak-anak tentang berbagai hal. Misalnya budi pekerti yang luhur, agama, akhlak, dan hikmah dalam kehidupan. Sedangkan untuk anak-anak kecil, dibuatkan pula pantun jenaka. Sehingga bisa mereka terhibur dengan pantun tersebut. Di bawah ini merupakan contoh pantun nasehat orang tua kepada anak-anaknya. 11. Angin dingin di beranda, Harum taman menyentuh jiwa. Biarlah miskin harta benda, Jangan iman dijual jua. 12. Layang-layang dari batik, Ada belati di dalam peti. Kasih sayang amalan baik, Tanamkan di hati hingga nanti. 13. Walaupun jamu pahit rasanya, Biarlah badan menanggung perih. Biarpun ilmu penuh di dada, Biarlah bagaikan adatnya padi. 14. Batu bata tertutup karung, Dalam peti logam tembaga. Walau harta setinggi gunung, Rendah hati tetap dijaga. 15. Api membara bakar kecipir, Hati sedih membuat lara. Sebelum bicara banyak berfikir, Agar menyesal tidak mendera. 16. Beli jamu di simpang jalan, Madunya manis dari si lebah. Jika ilmu tak diamalkan, Bagaikan pohon tiada berbuah. 17. Naik kereta ke kampung hulu, Melihat pengantin duduk bersanding. Banyak harta tiada ilmu, Bagaikan rumah tidak berdinding. 18. Pohon pepaya dirubung lebah, Bumbu dapur untuk kecambah. Saat kaya, harta melimpah, Rasa syukur harus ditambah. 19. Batu nisan dekat lembah, Baca quran dengan mushaf. Setiap insan pasti tersalah, Jika salah mohonlah maaf. 20. Bunga melati tumbuh di rawa, Di pagi buta bunga merekah. Selalu hormati orang yang tua, Di sana kita mendapatkan berkah. Contoh Pantun Nasehat Untuk Pendidikan Semua pantun nasehat hakikatnya bertemakan pendidikan. Di dalamnya ada ajakan untuk maju menuju arah yang lebih baik. Nasehat merupakan ungkapan kasih sayang. Dengan nasehat, seseorang bisa menjadi tersadar akan kesalahannya. Beberapa bait pantun ini tentang kegigihan mencari dan menuntut ilmu. 21. Langit di kota berwarna biru, Warna biru angin menderu. Mari kita hormati guru, Sebab guru pembawa ilmu. 22. Kolam kecil tempat si ikan, Ikan berenang dengan cepat. Adab selalu dikedepankan, Agar ilmu mudah didapat. 23. Badan sembuh minum jamu, Badan baik nyaman terasa. Duduk bersimpuh mencari ilmu, Lebih baik daripada dunia seisinya 24. Dalam kelambu benih jintan, Kayu gaharu jati belanda. Sebutir debu menjadi intan, Jika ilmu dalam dada. 25. Air tajin jatuh terbakar, Kadal melata ke dalam rawa. Rajin-rajin kita belajar, Agar kita hidup berjaya. 26. Beli salak beli ketumbar, Batu gosok daun lontar. Banyak-banyak kita belajar, Tentu esok menjadi pintar. 27. Air cuka di Kiara Condong, Makan bakpao seputih awan. Jangan suka berkata bohong, Nanti engkau tak punya kawan. 28. Pantai kuta suasana sendu, Kaki basah ombak berkejaran. Jika kita bersatu padu, Pekerjaan susah terasa ringan. 29. Waktu subuh rahmat mengucur, Baju batik dari jawa. Walau tubuh hancur lebur, Akhlak baik dikenang jua. 30. Jangan suka hati mendengki, Terbanglah tinggi bagaikan elang. Kalau Tuhan membagi rezeki, Tidak mungkin terhalang-halang. Contoh Pantun Nasehat Belajar Pendidikan tak bisa dilepaskan dengan belajar. Anak-anak yang belajar memiliki kebiasaan baik. Mereka akan selalu tekun. Sehingga sangat bermanfaat bagi dirinya di waktu besar nanti. Para guru dan orang tua hendaknya memotivasi anak-anak untuk terus belajar. 31. Kayu gaharu tempat si lebah, Udang besar di dalam tambak. Pekerjaan guru bukanlah mudah, Bagai kerja menolak ombak. 32. Amat lincah kaki kancil, Minum air basah di baju. Belajar di waktu kecil, Bagai mengukir di atas batu. 33. Kayu jelutung tumbuh berjajar, Sungai mengalir selalu lancar. Anak beruntung rajin belajar, Cita-cita tinggi kan terkejar. 34. Kapuk dari pohon randu, Tupai loncat terus memanjat. Mintalah tambahan ilmu, Ilmu itu tinggikan derajat. 35. Jalan-jalan ke Polandia, Tiada orang hidupnya mewah. Rusak ilmu karena dunia, Luruskan niat untuk ibadah. 36. Kaca pecah dalam nampan, Kayu jati kayu gaharu. Indah wajah karena tampan, Indah hati karena ilmu. 37. Si kancil makan selai, Selai dari pisang rawa. Waktu kecil banyak lalai, Menyesal dia di waktu tua. 38. Salak talas di kota raja, Orang berakal giat bekerja. Anak malas susah bekerja, Pasti menyesal di waktu senja. 39. Bunga dahlia bunga melati, Kue manis dari ketan. Ajaran guru hendak ditaati, Supaya manfaat terasa badan. 40. Jati jajar gunung semeru, Angin kencang deras menderu. Jika belajar rajin selalu, Tentu dadanya dipenuhi ilmu. Contoh Pantun Nasehat Ajakan Berdisiplin Marilah kita berdisiplin. Biasakan disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga menjadi budaya kita. Kita mesti berdisiplin di rumah, sekolah, tempat umum, di mana saja. Apabila disiplin telah menjadi kebiasaan, maka tugas apapun yang kita dapatkan akan terasa ringan. 41. Harum mawar bunga setanggi, Hujan kilat kayunya rubuh. Mari selalu bangun pagi, Kerjakan sholat di waktu subuh. 42. Indah sungguh bulan sya’ban, Terbang tinggi burung kenari. Mandi pagi suatu kewajiban, Sebelum aktivitas di pagi hari. 43. Memang tinggi pohon kelapa, Naik ke sana perlu tenaga. Sarapan pagi jangan lupa, Agar badan slalu bertenaga. 44. Bambu hijau makanan panda, Panda main di bawah pinang. Kerjakan tugas jangan ditunda, Tugas selesai hatipun senang. 45. Rumah mewah taman ratu, Untuk bertemu sang adipati. Berangkat sekolah tepat waktu, Itulah tanda murid berprestasi. 46. Kolam jernih rumah si ikan, Panas terik minumlah lontar. Tugas sekolah selalu dikerjakan, Hati senang, otak jadi pintar. 47. Daun talas membungkus ragi, Baca quran hingga hafal. Orang malas selalu rugi, Habis umur dengan berkhayal. 48. Sungguh manis buah kurma, Rasanya manis ujungnya terikat. Pelajari lah ilmu agama, Untuk selamat dunia akhirat. 49. Gadis manis memakai pita, Kaki lincah naik tangga. Ilmu akan menjaga kita, Sedang harta kita yang jaga. 50. Jalan-jalan ke kota Banjar, Udara dingin bercampur topan. Cari guru untuk belajar, Agar jangan sesal kemudian. Contoh Pantun Nasehat Tentang Hidup Sehat Marilah jaga kesehatan. Agar bisa menikmati kehidupan ini dengan nyaman. Bila badan sehat kitapun akan senang bermain, belajar, maupun aktivitas lainnya. 51. Bunga selasih tumbuh di darat, Di petik di hari raya. Badan bersih badan sehat, Itulah kunci hidup bahagia. 52. Kacang goreng rasanya gurih, Makan sepiring di pinggir kali. Jika kurang minum air putih, Badan letih lesu sekali. 53. Kuda kencang lari balapan, Nasi harum wangi pandan. Setiap pagi kita sarapan, Supaya kuat segenap badan. 54. Tepung beras tepung kanji, Padi dimasak jadi nasi. Mari makan, makanan bergizi, Makanan sehat bernutrisi. 55. Merpati terbang tubuhnya ringan, Anak mengaji pada ajengan. Jajan jangan sembarangan, Bisa-bisa sakit di badan. 56. Udara pagi terasa dingin, Jalan-jalan bersama si kembar. Sayur mayur sumber vitamin, Tambah susu supaya segar. 57. Hari panas pakailah topi, Air minum tinggal sedikit. Rumah mesti bersih rapi, Akan jauh dari penyakit. 58. Kayu putih hendak dipahat, Hiasan untuk pintu pagar. Apa tandanya orang yang sehat, Pikiran tenang, badan bugar. 59. Dari sawah sampai rawa, Tumbuh subur rumput benalu. Dari muda sampai tua, Mudah-mudahan sehat selalu. 60. Terbang tinggi burung tekukur, Hinggap sebentar di tepi sumur. Untuk badan sehat kita bersyukur, Mudah-mudahan hidup makmur. Contoh Pantun Nasehat dan Jenaka Pantun nasehat dan pantun jenaka sangat terkenal. Kedua jenis pantun ini sangat digemari oleh anak-anak. Oleh karena itu, dipelajari di sekolah. 61. Lihat itu pohon kelapa, Tertiup oleh angin dingin. Lihat itu anak siapa? Badan kurus kurang vitamin. 62. Apa gunanya baju cantik, Kainnya tipis juga ringan. Apa gunanya wajah cantik, Tapi punya sakit cacingan. 63. Rumah lama dari papan, Ada sumur airnya kering. Begini nasib kurang sarapan, Perut sakit kepala pening. 64. Untuk apa kain batik, Sana sini banyak bolongnya. Untuk wajahnya cantik, Tapi giginya ompong semua. 65. Banyak harta kita berbagi, Lihat jauh ambil teropongnya. Jarang-jarang sikat gigi, Masih muda banyak ompongnya. 66. Lihat itu binatang semut, Giginya tajam bagaikan parut. Lihatlah itu orang yang gendut, Kalau berjalan mendorong perut. 67. Kolam kecil tempat si ikan, Ikan dijual di tengah pasar. Kalau makan jangan kebanyakan, Nanti badan mekar membesar. 68. Pohon pinang pohon lada, Taman indah ada rusa. Alangkah senang naik sepeda, Putar-putar keliling desa. 69. Sangat lucu binatang panda, memakan benih yang disemai. Senang hati naik sepeda, Dengan teman beramai-ramai. 70. Ramai orang berkenduri, Waktu subuh telah berlalu. Mari jogging di pagi hari, Supaya tubuh sehat selalu. Contoh Pantun Nasehat dari Ayah dan Ibu Ayah dan ibu sering menasehati anak-anaknya. Hal tersebut dilakukan agar anaknya jangan sampai salah jalan. Selain itu, tujuannya adalah agar anaknya mendapatkan pelajaran dari kehidupan ini. Berikut ini adalah nasehat dari seorang ayah dan ibu. 71. Batu nisan Tanjung Kuala, Bunganya mekar berseri-seri. Jadilah insan berhati mulia, Jauhkan diri dari segala iri. 72. Besi berkarat di atas rotan, Tanjung Pinang kayu ukir. Badan sehat diberi makan, Jiwa tenang diberi dzikir. 73. Dari barat ke tanah Jawa, Kaki melangkah di tanah rendah. Dengarkan nasehat orang tua, Ambil pelajaran dan faedah. 74. Jahe merah jahe lengkuas, Campur dengan mangga kemumu. Pergilah ke dunia luas, Ambil pengalaman serta ilmu. 75. Anak panda di tengah taman, bermain -main dengan kangguru. Kalau muda jadikan teman, Kalau tua jadikan guru. 76. Bayam seikat seranjang markisa, Mayat diangkut dengan keranda. Jagalah syariat Allah senantiasa, Allah kan jaga kau dimana berada. 77. Nelayan sedang melempar sauh, Andrea dikenal rambut ikalnya. Perjalanan hidup amatlah jauh, Jadikan taqwa sebagai bekalnya. 78. Angin kencang datang menerpa, Musim kabut di utara. Orang tua jangan dilupa, Selalu disebut dalam doa. 79. Buah lontar enak rasanya, Dihias dengan selembar pita. Amat sebentar hidup di dunia, Ke akhirat pula pulang kita. 80. Angin kencang meniup bendera, Masakan lezat wangi aroma. Hidup ini laksana mengembara, Tak abadi tak akan lama. Contoh Pantun Nasehat Berbakti Pada Orang Tua Agama Islam mengajarkan agar anak berbakti kepada orang tua. Terutama kepada ibunya. Orang tua merupakan jalan menuju surga. Barang siapa yang ingin hidup bahagia, berbaktilah kepada orang tua. Yang berbakti kepada orang tua, akan bahagia di dunia dan akhirat. Yang derhaka kepada keduanya, akan sengsara di dunia dan akhirat. 81. Bunga melati di tepi rawa, Untuk hiasan di hari raya. Siapa berbakti pada orang tua, Tentu hidupnya penuh bahagia. 82. Bunga melati tumbuh beribu, Tumbuh besar di negeri hulu. Rendah hati di hadapan ibu, Itulah ajaran para pendahulu. 83. Pagi hari turun kabur, Ayah ke hutan membawa kapak. Berkata -lah lemah lembut, Bila di hadapan ibu bapak. 84. Garam laut namanya uyah, Gubuk kecil tinggi tiangnya. Doakan selalu ibu dan ayah, Supaya mendapat kasih sayang-Nya. 85. Putih sekali warna awan, Dari timur menuju rawat. Orang tua jangan dilawan, Kan sengsara dunia akhirat. 86. Pagi ini awan kelabu, Hutan sumatra tumbuh meranti. Banyak-banyak membantu ibu, Pahala besar pasti menanti. 87. Anak landak di rimba raya, Hendak memanjat pohon kelapa. Bila hendak hidup bahagia, Berbaktilah pada ibu bapa. 88. Senja merah kini kelabu, Malam turun suasana sunyi. Jagalah ayah dan ibu, Saat mereka tua nanti. 89. Mari berkemah di dalam goa, Hanya takut ada gempa. Banyak-banyak kita berdoa, Moga-moga dimaafkan ibu bapak. 90. Bulan ini bulan rajab, Mudah-mudahan badan sehat. Doa ibu sangat mustajab, Kepadanya kita berkhidmat. Contoh Pantun Nasehat Menjaga Kebersihan Jadi kecil kita diajarkan untuk memelihara kebersihan. Baik kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan. Lingkungan yang bersih akan membuat kita nyaman. Selain itu lingkungan yang bersih juga akan menyehatkan. Sebaliknya lingkungan yang kotor membuat kita tidak nyaman dan akan banyak penyakit yang datang. Di bawah ini merupakan ajakan untuk menjaga kebersihan. 91. Ayam hutan ayam jawa, Beli tiga diberi empat. Salam berangkai dengan doa, Pantun kami memberi manfaat. 92. Apa tanda tanaman pandan, Wangi terhirup segar di badan. Apa tanda orang beriman, Dia menjaga kebersihan. 93. Hitam arang apa gunanya, Air mengalir hingga tumpah. Kalau kita orang yang mulia, Tak sembarang membuang sampah. 94. Tanam padi tangan ketan, Dari pagi sehingga petang. Jangan sembarang menebang hutan, Jika tak ingin bencana datang. 95. Tepung beras dari Ambon, Dari Padang membeli sutera. Mari kita menanam pohon, Agar rindang lingkungan kita. 96. Alangkah wangi daun pandan, Dicampur dengan sayur-sayuran. Mari jaga kebersihan badan, Supaya sehat bukan impian. 97. Hamba hanya rakyat jelata, Bukan raja yang berkuasa. Bila bersih kota kita, Hidup ini nyaman terasa 98. Jangan suka banyak bersumpah, Agar terjaga ujung lidah. Sekolah bebas dari sampah, Semangat belajar jadi melimpah. 99. Kalau rindang sebuah taman, Sungguh sedap dipandang mata. Mari banyak tanam tanaman, Supaya asri lingkungan kita. 100. Buah wangi tapi berdiri, Itulah dia buah durian. Hati riang wajah berseri, Lihat alam tanpa kerusakan. Contoh Pantun Nasehat Menuntut Ilmu Berikutnya adalah pantun tentang mencari ilmu. Orang berilmu tinggi derajatnya. Dengan ilmu itu kita mengetahui mana yang baik, mana yang buruk. Mana yang bermanfaat mana yang mudarat. 101. Tangkai mawar punya duri, Petik satu daun selada. Ilmu selalu dicari, Selagi usia masih muda. 102. Anak ayam di pinggir kali, Butir jagung dicari-cari. Masa muda hanya sekali, Kepada ilmu jiwa mencari. 103. Anak Belanda memakan roti, Wajahnya putih berseri-seri. Masa muda ini sungguh berarti, Ilmu agama kita cari. 104. Dari laut dengan darat, Lihat bintang dengan cermat. Ilmu dicari untuk akhirat, Agar hidup kita selamat. 105. Pohon jati tumbuh berjajar, Terlihat oleh kayu lontar. Kalau kita rajin belajar, Sudah tentu akan pintar. 106. Dari jauh terdengar alunan, Pemandangan desa banyak sawahnya. Jika ilmu selalu diamalkan, Bagaikan pohon banyak buahnya. 107. Badan sakit diberi jamu, Jamu pahit diberi madu. Dunia dicari dengan ilmu, Akhirat didapat dengan ilmu. 108. Hari raya makan ketupat, Ketupat diikat hingga erat. Semoga ilmu bermanfaat, Menjadi penolong sampai akhirat. 109. Irian Jaya Wijaya, Dari Kedah ke Malaka. Cukup sekian pantun saya, Moga berfaedah untuk semua. 110. Ranting tua mudah patah, Kayu bakar, tolong ikatkan. Kalau ada kata yang salah, Kepada semua, tolong maafkan. Semoga contoh pantun di atas bisa menjadi rujukan. Pantun-pantun tersebut dibuat sebagai bahan ajar untuk kita semua.
Perhatikanpuisi berikut! Nasehat-Nasehat Kecil Orang Tua pada Anaknya Berangkat Dewasa Taufik Ismail Jika adalah yang harus kaulakukan Ialah menyampaikan kebenaran Jika adalah yang tidak bisa dijual-belikan Ialah yang bernama keyakinan Jika adalah yang harus kautumbangkan Ialah segala pohon-pohon kezaliman Jika adalah orang yang harus kauagungkan
Puisi nasihat orang tua untuk anak dan menantunya, bagaimana kata kata puisi atau cerita puisi dalam bait puisi pesan orang tua kepada anak atau kata bijak orang tua untuk anak yang dipublikasikan berkas lebih jelasnya puisi orang tua untuk anaknya disimak saja puisi puisi nasehat orang tua berikut Nasihat Orangtua untuk Anak dan MenantunyaOleh Mustika RenjisAnak-anakkuPertama kalian berjumpaMemadu cinta dan rinduRona bahagia selalu terciptaDalam bahtera rumahtanggaUntukmu putrikuIngatlah selaluMasa suamimu duluGaji kecil dan pas-pasanHanya cukup untuk makanKadang tidak bisa bayar kontrakanTapi semua tak pernah jadi bebanMenantukuIstrimu tak secantik dahuluTapi setianya tak tercelaDengan sigap dia mengurusmu, anak-anakmu, rumahtanggamu, bahkan kadang orangtuamuAnak-anakkuPerselisihan itu biasaOrang bilang bumbu rumahtanggaSetelah cemburu, rindu biasanya menggebuSetelah marah, sayang biasanya menggemaJangan bertengkar hanya karena salah fahamJangan berlari hanya karena merasa tak dihargaiJangan mengingkari cinta yang pernah terpatriKetahuilahSyetan menggoda dari segala arahKiri kanan, atas bawah, depan belakangDia ciptakan sedih berlebihanDia dengungkan amarah tak terlawanDia takkan puas sampai nafasmu terlepasLihatlah buah cinta kalianAnak-anak yang lucu nan menggemaskanMereka menggantungkan hidup dan matinyaDalam genggaman kalian selamanyaMaka bersatulah!Hingga badan tak bertuanPurwakarta 24-02-18Demikianlah Puisi nasihat orang tua untuk anak dan menantunya baca juga puisi nasehat islami orang tua untuk putrinya yang akan menikah atau puisi nasihat orang tua kepada anaknya yang akan menikah yang telah diterbitkan sebelumnyaSemoga Puisi nasihat orang tua untuk anak dan menantunya dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi nasehat pernikahan dari orang tua atau puisi pesan ayah kepada calon suami putrinyaUntuklebih jelasnya puisi tentang nasehat untuk anak dai ibunya disimak saja puisi 3 bait berjudul luaskan dadamu, dibawah ini. PUISI LUASKAN DADAMU Oleh: Indah Sri Hartati Nak Ketika engkau ingin bertanya Pahamilah pertanyaannya Tanya hatimu, sebelum terlontar Sudahkah siap menerima jawaban yang paling getar Pun saat menghendaki kejujuran NASEHAT-NASEHAT KECIL ORANG TUA PADA ANAKNYA BERANGKAT DEWASA Oleh Taufiq Ismail Jika adalah yang harus kaulakukan Ialah menyampaikan kebenaran Jika adalah yang tidak bisa dijual-belikan Ialah ang bernama keyakinan Jika adalah yang harus kau tumbangkan Ialah segala pohon-pohon kezaliman Jika adalah orang yang harus kauagungkan Ialah hanya Rasul Tuhan Jika adalah kesempatan memilih mati Ialah syahid di jalan Ilahi April, 1966 Tirani dan Benteng, Yayasan Ananda, Jakarta, 1993 Posted in Taufiq Ismail, Tirani dan Benteng Tags Taufiq Ismail, Tirani dan Benteng
PuisiNasehat Buat Anak (NAK) Oleh: Panji Bhuana Nak, bila esok mentari pagi tiada ramah menyapa Tak perlu gusar dan gundah gulana Iklim dan cuaca semesta pancaroba Kamu harus kuat melegam sekeras baja Nak, bumi semakin panas laksana bara Tak perlu bersitegang menarik urat menentang karma Rapatkan barisan laksana lidi dalam satu ikatan jiwaKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya memiliki kepribadian yang baik, dan kepribadian anak itu ditentukan oleh orang tuanya loh!, Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk memahami bagaimana cara mendidik anak dengan benar, setiap anak yang lahir mempunyai kepribadian yang unik, tetapi peran orang tua dalam mendidik anak juga memiliki peran utama dalam membentuk kepribadian anak yang positif. Orang tua dan anak harus mempunyai hubungan komunikasi yang baik, karena itu dapat membantu untuk perkembangan sosial, emosional pada anak. Hubungan yang hangat, terbuka dan komunikatif antara orang tua dan anak dapat membangun hubungan yang harmonis dalam keluarga loh, dan kemungkinan besar anak akan lebih terhindar dari hal-hal negatif seperti depresi. Cara terbaik untuk menanamkan kepribadian yang positif pada anak, bukan sekedar mengajarkan anak mana yang baik dan mana yang buruk saja loh!, tetapi sebagai orang tua, juga harus bisa secara halus mendorong sifat-sifat kepribadian positif anak dalam tindakan sehari-hari. Contohnya seperti bersikap lembut kepada anak, saat anak salah melakukan sesuatu, misalkan anak itu kurang paham pada soal Matematika yang sudah di ajarkan sebelumnya, maka sebagai orang tua kita bisa membantu anak untuk memperbaiki kesalahannya dengan cara yang lembut tanpa menurunkan kepercayaan diri mereka, karna setiap anak itu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebagai orang tua kita juga harus bisa menjadi teman untuk anak kita, ayah dan bunda bisa menjadi pendengar yang baik saat anak menceritakan sesuatu atau menceritakan masalah yang di alaminya, saat anak bercerita maka kita dengarkan dengan baik, supaya si anak merasa dirinya itu di hargai, dan sebagai orang tua tentu saja kita harus bisa memberika nasehat,saran ataupun solusi, terhadap masalah yang sedang di alami oleh anak dan orang tua juga bisa memberikan motivasi serta kata-kata pujian, supaya mereka merasa kalau dirinya itu berharga dan di cintai. Bila orang tua dapat membangun kepribadian positif kepada anak dan mendidik anak dengan benar serta penuh perhatian dan kasih sayang sejak dini, maka pada masa remaja-dewasa muda maka, anak akan bisa mengendalikan dirinya dan bisa menjadi pribadi yang mampu melakukan sesuatu yang baik di lingkungan masyarakat pastinya, nah apakah ayah bunda sudah mendidik anak dengan baik dan benar?. Sedikit pesan untuk orang tua dan calon orang tua, jalanilah komunikasi yang baik kepada anak, Suami maupun istri, dan pertahankan komunikasi yang baik, hangat dan harmonis, karna itu kunci dari keluarga yang bahagia. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya 52 Jika kamu ingin anakmu berkembang, biarkan mereka mendengar hal baik yang kamu katakan tentang mereka kepada orang lain. (DR Haim Ginott) 53. Tidak ada pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya, selain daripada akhlak yang mulia. (Hadis) 54. Hadiah terbaik dari seorang Ayah kepada anaknya adalah pendidikan dan pengasuhan. 55. Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang masih terkenal sampai sekarang. Teman-teman pun pasti setidaknya pernah mendengar pantun tidak hanya di dalam pelajaran bahasa Indonesia, melainkan juga di acara-acara hiburan adat sampai program hiburan komedi di stasiun televisi. Karena berbagai hal ini pulalah, tidak ada alasan untuk enggan untuk mempelajari pantun dan jenis-jenisnya. Selain bisa menambah pengetahuanmu dan meningkatkan kemampuan dalam pelajaran, memahami pantun dan jenis-jenisnya dapat membuat kamu semakin kreatif ketika berinteraksi dengan orang lain dan mau memberi hiburan atapun nasihat kepada sahabat-sahabatmu. Pengertian Pantun Hemat kata, pantun adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empak baris serta memiliki sampiran dan isi. Sebelum mengenal apa saja jenis dari pantun, ada baiknya teman-teman memahami dengan baik dulu ciri-ciri dari jenis puisi lama yang satu ini. Tentu saja ini agar kalian dapat dengan mudah mengklasifikasikan sebuah puisi lama itu layak disebut pantun atau tidak. Memahami ciri-ciri pantun juga membuat kalian akan lebih mudah membuat jenis puisi yang satu ini. Ciri-ciri Pantun Jenis puisi lama yang asal bermula dari kata patuntun ini pada dasarnya diharapkan dapat menjadi penuntun hidup bagi orang yang mendengar maupun membacanya. Tidak hanya sekadar berisi nasihat dan imbauan, penyampaiannya pun memiliki cirri khas yang begitu kental, seperti berikut ini. 1. Tiap Bait Terdiri atas Empat Baris Jika prosa mengenal ada paragraf untuk tiap rangkaian kalimat yang berada dalam satu gagasan utama, jenis puisi lebih akrab menyebutnya sebagai bait. Tiap bait biasanya berisi untaian kata-kata yang berada dalam satu gagasan dan umumnya mempunyai ciri khas tersendiri bergantung jenis puisinya. Khusus untuk pantun, puisi lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik. 2. 8-12 Suku Kata di Tiap Baris Mulanya pantun cenderung tidak dituliskan, melainkan disampaikan secara lisan. Karena itulah, tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat isi. Oleh karena alasan inilah, tiap baris pada pantun umumnya terdiri atas 8—12 suku kata. 3. Memiliki Sampiran dan Isi Salah satu keunikan pantun yang membuatnya menjadi begitu mudah diingat adalah jenis puisi lama yang satu ini tidak hanya padat berisi, melainkan juga memiliki pengantar yang puitis hingga terdengar jenaka. Pengantar tersebut biasanya tidak berhubungan dengan isi, namun menjabarkan tentang peristiswa ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Pengantar isi pantun inilah yang kerap dikenal sebagai sampiran. Untuk masalah penempatannya di dalam pantun, sampiran akan selalu berada di baris pertama dan kedua. Sementara itu, isi pantun menyusul di posisi baris ketiga sampai keempat. 4. Berima a-b-a-b Rima atau yang juga biasa disebut dengan sajak adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk dengan pantun. Khusus untuk pantun, jenis puisi yang satu ini memiliki ciri khas yang begitu kuat, yakni rimanya adalah a-b-a-b. Yang dimaksud dengan rima a-b-a-b adalah ada kesamaan bunyi antara baris pertama dengan ketiga pantun dan baris kedua dengan baris keempat. Jadi, kesamaan bunyi pada pantun selalu terjadi antara sampiran dan isi. Jenis-jenis Pantun Setelah memahami ciri-ciri pantun, kini saatnya teman-teman juga mengenal jenis-jenis pantun yang biasa diujarkan ataupun dituliskan seseorang. Berikut ini adalah jenis-jenis pantun berdasarkan tema isinya. 1. Pantun Nasihat Pada dasarnya, pantun dibuat untuk memberi imbauan dan anjuran terhadap seseorang ataupun masyarakat. Karena itulah, tema isi pantun yang paling banyak dijumpai berjenis pantun nasihat. Pantun yang satu ini memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan. 2. Pantun Jenaka Sesuai namanya, jenis pantun yang satu ini memang memiliki kandungan isi yang lucu dan menarik. Tujuannya tak lain untuk memberi hiburan kepada orang yang mendengar ataupun membacanya. Tidak jarang pula, pantun jenaka digunakan untuk menyampaikan sindiran akan kondisi masyarakat yang dikemas dalam bentuk ringan dan jenaka. 3. Pantun Agama Jenis pantun yang satu ini memiliki kandungan isi yang membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Tujuannya serupa dengan pantun nasihat, yaitu memberikan pesan moral dan didikan kepada pendengar dan pembaca. Akan tetapi, tema di pantun agama lebih spesifik karena memegang nilai-nilai dan prinsip agama tertentu. 4. Pantun Teka-teki Jenis pantun yang satu ini selalu memiliki ciri khas khusus di bagian isinya, yakni diakhiri dengan pertanyaan pada larik terakhir. Tujuan dari pantun ini umumnya untuk hiburan dan mengakrabkan kebersamaan. 5. Pantun Berkasih-kasihan Sama dengan namanya, isi dari jenis pantun yang satu ini erat kaitannya dengan cinta dan kasih sayang. Umumnya, pantun berkasih-kasihan tenar di kalangan muda-mudi Melayu untuk menyampaikan perasaan mereka kepada kekasih maupun orang yang disukainya. 6. Pantun Anak Tidak hanya untuk orang dewasa, pantun bisa juga disampaikan untuk anak-anak. Tentu saja isinya lebih ringan dan menyangkut hal-hal yang dianggap menyenangkan oleh si kecil. Tujuan awal dari jenis pantun yang satu ini adalah untuk mengakrabkan anak dengan pantun, sekaligus memberikan didikan moral bagi mereka. Contoh Pantun Nasehat Contoh Pantun Jenaka Contoh Pantun Muda Contoh Pantun Talibun Contoh Pantun Perkenalan Contoh Pantun Cinta Contoh Pantun Lucu Contoh Pantun Karmina Contoh Pantun Kilat Contoh Pantun Teka Teki Contoh Pantun Tua Contoh Pantun Anak-Anak Contoh Pantun Kiasan Contoh Pantun Agama Contoh Pantun Pendidikan Contoh Pantun Berbalas Contoh Pantun Kesehatan Ciri-ciri Syair Pentun Terdiri berasal dari 4 larik dalam setiap baitnya. Setiap bait memberi tambahan makna sebagai sebuah satu kesatuan. Semua baris dalam syair adalah isi, menjadi dalam syair tidak tersedia sampiran. Mempunyai pola A-A-A. Jumlah suku kata dalam tiap baris syair adalah 8 hingga bersama 12 suku kata. Isi syair berbentuk nasihat, petuah, dongeng ataupun cerita. Kumpulan Pantun lucu dan jenaka dan juga humor ini kita dapatkan berasal dari berbagai referensi di internet. Jika Anda pernah membacanya di buku atau majalah tetapi kebanyakan sering lupa dan menghendaki membacanya lagi sebab punya unsur seni yang tinggi dan tentu saja menghibur. Contoh PantunTerbaik dan Terbaru Pantun Orang Tua Bertemakan Agama Besar badan anaconda, ular besar hidup di rawa. Dengarlah wahai ananda, pantun nasehat orang tua. Benih padi mari ditabur, pada sawah tanah subur. Pantun warisan leluhur, banyak nasehat indah menghibur. Asam asam buah belimbing, walau asam tolong petikan. Nasehat sebagai pembimbing, untuk hidup di masa depan. Tulis syair dengan pena, sayang habis tinta hitamnya. Agar engkau bijaksana, jalani hidup di dunia. Pantun Nasehat Tentang Akhlak Kepada Tuhan Banyak cabang banyak dahan, hanya ambil di pucuk saja. Banyak insan menyembah Tuhan, sembah hanya Tuhan Yang Esa. Merah warna ikan lohan, ikan patin membuat onar. Jangan pernah memberi sembahan, selain kepada Tuhan yang benar. Terlihat cahaya pada dahi, senyum manis menghiasi. Syirik hendaknya dijauhi, itulah tanda iman di hati. Jika ada hewan panda, jangan pernah ganggu dia. Jika ada iman di dada, hidup ini akan bahagia. Memang indah batu permata, mencarinya badan sengsara. Dekat kepada Sang Pencipta, dunia akhirat niscaya sejahtera. Melati melur tumbuh rendah, disirami dipupuk sudah. Didik hati untuk ibadah, agar hidup semakin mudah. Putih kertas tiada nodanya, mengambil air dengan timba. Cintai Allah di atas segalanya, itulah tanda baiknya hamba. Bunga mekar dipetik jangan, agar terjaga keindahan. Turuti perintah jauhi larangan, niat ikhlas mengharap keridhaan. Pantun Nasehat Akhlak Kepada Sesama Sesama manusia harus tolong menolong. Selain itu kita harus rendah hati. Jangan sampai sombong. Jika hidup harmoni sesama manusia, terciptalah kebahagiaan. Indah senja amat berkesan, bangau terbang sayap berkepakan. Rendah hati di hadapan insan, sombong takabur dijauhkan. Siapa membawa pisau belati, bawalah dengan hati-hati. Siapa yang rendah hati, itulah insan yang berbudi. Pagi hari sarapan ketan, dengan kelapa ketan dimakan. Iri dengki bisikan setan, segala godaan usah diturutkan. Karang tempat bermain ikan, sayang karang banyak dihancurkan. Bantu membantu dalam kebaikan, dalam Kitabullah diperintahkan. Jangan kumbang dijolokan, walau hanya untuk mainan. Jangan membantu dalam keburukan, karena berujung pada penyesalan. Benih mari kita semaikan, untuk dibawa ke negeri Jepang. Sholat segera ditunaikan, hati tenang dadapun lapang. Daun pandan bumbu ikan, bumbu ada di atas nampan. Puasa ramadhan kita jalankan, beroleh bahagia di masa depan. Sungguh indah kota Mekah, kota tua banyak berkah. Rajin-rajin bersedekah, rezeki akan berkah melimpah. Ambil arang dari rawa, pergi jauh naik kuda. Hormati orang lebih tua, sayangi yang lebih muda. Lambat jalan kura-kura, tempurung besar hilang kepala. Hidup di dunia sementara, banyak-banyak mencari pahala. Pantun Nasehat Tentang Akhlak Kepada Alam Pulau terpisah oleh selat, datang burung iring-iringan. Dalam kitab sudah tercatat, berbuat baiklah pada lingkungan. Aneka rupa warna balon, Pohon kelapa batangnya lurus. Siapa yang menanam pohon, dapat pahala terus menerus. Pergi ke pasar beli sayuran, beli juga sedikit pepesan. Jangan merusak alam lingkungan, itulah perintah bagi setiap insan. Burung dara terbang melayang, lincah terbang badannya ringan. Kepada binatang mesti sayang, disiksa tentunya jangan. Tatap langit terlihat awan, pohon beringin besar di dahan. Siapa memberi makan hewan, niscaya mendapat kasih Tuhan. Jika ikan di dalam kolam, akan susah mencari makan. Jika kita rusakan alam, bala musibah akan diturunkan. Pantun Nasehat Orang Tua Tentang Rajin Belajar Ilmu memiliki kedudukan penting. Apalagi dalam agama Islam. Orang berilmu laksana purnama di antara bintang. Orang berilmu lebih utama daripada ahli ibadah. Betapa pentingnya ilmu. Terlebih ilmu agama. Dengannya kita terjaga. Kita mengetahui masa depan. Kita semakin perlu terhadap ilmu. Terutama di zaman akhir seperti sekarang. Itulah sebabnya. Kini kita pelajari juga pantun nasehat orang tua untuk anaknya. Khususnya dengan ilmu sebagai temanya. Angit Barat bergelora, tumbang bunga serta merta. Ilmu ibarat berkas cahaya, menerangi kehidupan kita. Minum jamu sehatkan raga, makan buah sehatkan mata. Kumpulkan ilmu dalam dada, amalkan ia di kehidupan nyata. Ikan sepat dalam pemilar, ambil jambu pakai gantar. Ilmu didapat dengan belajar, semakin belajar semakin pintar. Apa tanda kembang merekah, sangat harum di penciuman. Apa tanda ilmunya berkah, semakin dekat dengan Tuhan. Memohon maaf bila salah, luka di hati bisa sembuh. Rajin belajar di sekolah, rasa malas dibuang jauh. Buat pagar tergigit lintah, lintah suka menghisap darah. Tekun belajar jangan menyerah, ilmu didapat hiduppun berkah. Prajurit datang untuk melapor, datang sendiri tak diminta. Ilmu laksana api obor, penerang di jalan gelap gulita. Putih-putih bunga melati, kumbang datang tak kelahi. Menuntut ilmu hati-hati, luruskan niat karena Illahi. Baju lama sudah kumal, padahal dulu terlihat mewah. Kalau ilmu tanpa amal, laksana pohon tanpa buah. Kemumu tumbuh di tanah darat, bukan di tanah banyak airnya. Ilmu dicari karena akhirat, bukan karena mencari dunia. Lama bekerja kepala penat, lebih baik beristirahat. Mencari ilmu salah niat, niscaya rugi di akhirat. Kumpulan Pantun Nasehat Orang Tua Kepada Anaknya Inilah berbagai kumpulan pantun nasehat untuk anak. Semoga dengan membaca pantun ini banyak kebaikan di dapat. Jangan pula lewatkan pantun tentang menjaga kebersihan lingkungan. Pantun untuk anak-anak agar rajin belajar. Pantun berasal dari kata “penuntun.” Tujuannya untuk menuntun manusia. Yakni menuntun ke jalan yang benar. Hati-hati main di taman, taman banyak kumbang lebahnya. Hati-hati dalam berteman, pilih teman berakhlak mulia. Bekerja sehari tubuh lelah, baca puisi indah irama. Bila engkau masih sekolah, belajar adalah tugas utama. Timun mentah seperti labu, dalam pasar jua bertemu. Taati perintah ayah Ibu, supaya berkah jalan hidupmu. Badan basah tak terasa, gerimis turun tergesah-gesah. Bila susah engkau rasa, banyak taubat tinggalkan dosa. Jalan lambat siput di kiri, kancil lari sampaihlah sudah. Dosa menghambat jalan rezeki, jauhi dosa rezekipun mudah. Air kelapa enak rasanya, walau basah amat senangnya. Barang siapa dunia cita-citanya, pasti susah jalan hidupnya. Lihat indah bunga setanggi, setanggi dari arah Utara. Jika dunia puncak tertinggi, pasti sengsara jiwa dan raga. Benteng batu tak kan goyah, walau diserang berbagai arah. Sediakan waktu untuk ibadah, dunia kan datang tanpa berpayah. Dari Barat ke Utara, dengan kompas lihat arahnya. Kehidupan ibarat samudra, dirimu laksana perahunya. Putri cantik ciptakan tembang, kala ratu berwajah muram. Banyak ombak dan gelombang, hati-hati jangan karam. Pantun Nasehat Untuk Anak Perempuan Mendidik anak perempuan berpahala besar. Pahalanya surga. Mendidiknya mesti penuh kasih sayang. Dididik dengan lemah lembut. Diberi contoh dan teladan. Saat ia merasa disayang, ia akan memahami maksud nasehat. Bukan untuk menyalahkan. Nasehat merupakan bukti kasih sayang. Dan inilah pantun nasehat orang tua kepada anaknya. Terutama anak perempuan. Awas paku tajam ujungnya, peninggalan bangsa Belanda. Duhai putriku permata jiwa, dengarlah nasehat dari Bunda. Pagi hari datang kabut, hanya di desa bukan di kota. Jadilah wanita yang lembut, tampak anggun dilihat mata. Burung bulbul dalam sangkar, kini kicaunya mulai kurang. Jadilah wanita yang tegar, lebih kuat dari karang. Pulau Jawa banyak kweni, rasanya asam amat kecut. Dalam jiwa bersifat pemberani, berlindung dari sifat pengecut. Rajin membaca kitabullah, hawa nafsu akan takluk. Berdoa tulus kepada Allah, jangan meminta kepada makhluk. Berbuat baik pada kawan, saling membantu dalam pertemanan. Didiklah diri menjadi dermawan, Itulah tanda dari keimanan. Pantun Nasehat Untuk Anak Laki-Laki Mendidik anak merupakan hal mulia. Entah anak perempuan ataupun laki-laki. Anak adalah anugerah. Anak juga merupakan amanah. Orang tua harus mendidiknya. Memenuhi kebutuhannya merupakan kewajiban. Terlebih kebutuhan akan pendidikan. Seperti terlihat dalam pantun nasehat tentang pentingnya pendidikan. Di bawah ini merupakan contoh pantun nasehat orang tua untuk anak laki-lakinya. Keras sekali kayu jati, bukit tinggi tetap didaki. Berani sudahlah pasti, itulah tabiat anak laki-laki. Jatijajar tempat kompeni, perjanjian dibuat tak ditepati. Tekun belajar semenjak dini, persiapan untuk esok nanti. Rumah dari kayu ulin, sudah dibangun tegak berdiri. Latihlah diri berdisiplin, tegas pada diri sendiri. Kayu tumbang jatuh menimpa, hujan deras sangat lama. Kitabullah jangan dilupa, pelajari dengan seksama. Jalan-jalan ke Kota Padang, lihat kolam airnya jernih. Dunia ini adalah ladang, banyak-banyak menabur benih. Kota Padang ada di Barat, jalannya jauh awas tersesat. Dunia adalah ladang akhirat, hidup di dunia hanya sesaat. Tinggi gunung Puncak Muria, lewat lembah hijaunya sama. Jadilah lelaki yang mulia, berakhlak serta punya agama. Kain katun untuk bahan, buat celana dan pakaian. Kelak kita menghadap Tuhan, jadikan dunia sebagai persiapan. Bait-bait pantun sudah disajikan. Sangat banyak jadi pilihan. Itulah pantun nasehat orang tua. Untuk anaknya yang tercinta.
Puisinasihat orang tua untuk anak dan menantunya, bagaimana kata kata puisi atau cerita puisi dalam bait puisi pesan orang tua kepada anak atau kata bijak orang tua untuk anak yang dipublikasikan berkas puisi. Untuk lebih jelasnya puisi orang tua untuk anaknya disimak saja puisi puisi nasehat orang tua berikut ini.
Wednesday, July 16, 2014 Puisi nasehat ibu kepada anaknya. Kata kata seorang ibu kepadanya anaknya merupakan sebuah perhatian dan cinta pada anaknya. sebagaimana ibu merupakan orang tua perempuan kita yang telah bersusah payah, sehingga, kita sebagai anak dapat seperti sekarang ini. sehingga nasehat seorang ibu, dapat juga di kata doa kepada anaknya. Berkaitan dengan nasehat ibu, berikut ini, puisi nasehat ibu kepada anaknya. bagaimana puisinya untuk lebih jelasnya silahakn disimak saja puisinya berikut ini. Puisi Nasehat Ibu Kepada Anaknya Mak.... wajah sayu seakan tak percaya kaget bercampur bahagia nampak senyum sumringah dengan satu kata Nak.... engkau masih seperti yang sebelumnya tak bosan kah engkau begitu saja tak inginkah engkau membahagiakan mama nak? Pandanganku redup hati tak berdaya,bahkan tak percaya kupeluk mama,... maafkan anakmu mak belum sanggup aku membuat bahagia aku anak yang tak tau diri maafkan.. Terdiamku sejenak di rangkulku dalam pelukan kurasakan hangat pelukan kunikmati kasih sayang dalam pelukan inilah pelukan kasih sayang ibu kepada anaknya inilah cinta ibu pada anaknya Pasrah aku di dalm pelukan kangen kurasakan hangat cinta kasih dalm diamku lemahku tak berdaya ragaku lunglai dalam pelukan ini namun kutetap tegar dengan tanya yang aku terima inilah indahnya kasih sayang ibu pada anaknya Terdiamku sejenak... Samar suara terdengar... "nak mama tak menginginkan apa apa hadirmu sudah membuat bahagia" tapi nak... kamu maukan melihat mama lebih bahagia lagi melihatmu lebih ceria lagi memandangmu lebih kagum dengan kedatanganmu Kulihat wajah mamak wajah penuh harap terus memandang Nak... mama akan bahagia lagi mama akan sangat senang lagi jika kamu dapat menjadi dua kaget kudengar kata,itu terdiamku tak dapat berkata lagi. anderline BANTI 160714 Demikianlah puisi nasehat ibu kepada anaknya. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.NasihatOrangtua kepada Anaknya 7 Juni 2022 06:07 Diperbarui: 7 Juni 2022 10:27 513 72 Nak, hidup ini tak sedatar lapangan sepak bola yang bisa kau lewati dengan mudah.
BerandaPerhatikan puisi berikut! Nasehat-Nasehat Kec...PertanyaanPerhatikan puisi berikut! Nasehat-Nasehat Kecil Orang Tua pada Anaknya Berangkat Dewasa Karya Taufik Ismail Jika adalah yang harus kaulakukan Ialah menyampaikan kebenaran Jika adalah yang tidak bisa dijual-belikan Ialah yang bernama keyakinan Jika adalah yang harus kautumbangkan Ialah segala pohon-pohon kezaliman Jika adalah orang yang harus kauagungkan Ialah hanya Rasul Tuhan Jika adalah kesempatan memilih mati Ialah syahid di jalan Ilahi. Rasa yang tergambar dalam puisi tersebut adalah ....Perhatikan puisi berikut! Nasehat-Nasehat Kecil Orang Tua pada Anaknya Berangkat Dewasa Karya Taufik Ismail Jika adalah yang harus kaulakukan Ialah menyampaikan kebenaran Jika adalah yang tidak bisa dijual-belikan Ialah yang bernama keyakinan Jika adalah yang harus kautumbangkan Ialah segala pohon-pohon kezaliman Jika adalah orang yang harus kauagungkan Ialah hanya Rasul Tuhan Jika adalah kesempatan memilih mati Ialah syahid di jalan Ilahi. Rasa yang tergambar dalam puisi tersebut adalah .... khusyuk, bersungguh-sungguhsedih dan pasrahbahagia dan penuh keyakinanragu, bimbang, dan pasrahARA. RizkyamsiMaster TeacherJawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah merupakan nama lain dari sikap penyair terhadap permasalahan yang dibahas dalam puisinya. Pengungkapan rasa sang penyair berkaitan dengan pengalaman hidupnya. Puisi tersebut berisi nasihat untuk pembaca. Rasa yang diungkapkan penyair melalui puisinya adalah khusyuk atau bersungguh-sungguh. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah merupakan nama lain dari sikap penyair terhadap permasalahan yang dibahas dalam puisinya. Pengungkapan rasa sang penyair berkaitan dengan pengalaman hidupnya. Puisi tersebut berisi nasihat untuk pembaca. Rasa yang diungkapkan penyair melalui puisinya adalah khusyuk atau bersungguh-sungguh. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!4rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia.