Tampilanini akan membuat pria-pria Jawa Tengah terlihat gagah dan santun. 2. Kebaya. Kebaya juga dikenal sebagai pakaian adat Jawa secara keseluruhan. Untuk masyarakat Jawa Tengah, kebaya yang dipakai punya motif dan corak yang berbeda, serta bahan dasar yang adem dipakai. Umumnya kebaya dibuat dari beludru, sutra, katun, dan nilon.
Connection timed out Error code 522 2023-06-14 175014 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d74695b0c0cb742 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
DeskripsiBeskap Dalam Bahasa Jawa dipostkan pada: 20 November 2021 12.15 - Berikut adalah beberapa pembahasan dalam bahasa jawa dan info mengenai deskripsi beskap serta tutorial lain yang berkaitan dengan dalam bahasa jawa deskripsi beskap di blog sehat-alami.net
Surjan bagi orang Jawa merupakan salah satu model pakaian adat yang penuh filosofis kehidupan. Surjan merupakan bubusana adat Jawa atau orang bilang busana kejawen penuh dengan piwulang sinandhi, kaya akan suatu ajaran tersirat yang terkait dengan filosofi Jawa Kejawen. Ajaran dalam busana kejawen ini merupakan ajaran untuk melakukan segala sesuatu di dunia ini secara harmoni yang berkaitan dengan aktifitas sehari – hari, baik dalam hubungannya dengan sesama manusia, dengan diri sendiri, maupun dengan Tuhan Yang Maha Kuasa pencipta segala sesuatu dimuka bumi ini. Dan khusus untuk pakaian adat pria ini kurang lebih terdiri dari Blangkon, Surjan/beskap, Keris, Kain Jarik Kain Samping, sabuk sindur dan canela/cemila/selop. Penggunaan pakaian adat yang sekarang ini suah jarang dilakukan atau hanya sekedar dipakai pada saat ada hajatan saja, berakibat pengetahuan tentang tata cara pemakaian pakaian adat menjadi semakin minim. Terlebih lagi kebanyakan dari masyarakat sudah jarang yang memiliki sendiri seperangkat pakaian adat. Surjan Surjan/surjan/ Jw. Adalah baju laki-laki khas Jawa berkerah tegak; berlengan panjang, terbuat dari bahan lurik atau cita berkembang Kata surjan merupakan bentuk tembung garba gabungan dua kata atau lebih, diringkas menjadi dua suku kata saja yaitu dari kata suraksa-janma menjadi manusia. Surjan menurut salah satu makalah yang diterbitkan oleh Tepas Dwarapura Keraton Yogyakarta berasal dari istilah siro + jan yang berarti pelita atau yang memberi terang. Dikatakan pakaian surjan berasal dari zaman Mataram Islam awal. Pakaian adat pria ini merupakan pakaian adat model Yogyakarta walaupun konon katannya Surjan merupakan pakaian khas dari kerajaan Mataram sebelum terpecah menjadi dua, Surakarta dan Yogyakarta. Surjan awalnya diciptakan oleh Sunan Kalijaga yang diinspirasi oleh model pakaian pada waktu itu dan selanjutnya digunakan oleh Mataram. Pakaian surjan dapat disebut pakaian “takwa”, karena itu di dalam baju surjan terkandung makna-makna filosofi, di antaranya bagian leher baju surjan memiliki kancing 3 pasang 6 biji kancing yang kesemuanya itu menggambarkan rukun iman. Rukun iman tersebut adalah iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab, iman kepada utusan Allah, iman kepada hari kiamat, iman kepada takdir. Selain itu surjan juga memiliki dua buah kancing di bagian dada sebelah kiri dan kanan. Hal itu adalah simbol dua kalimat syahadat yang berbunyi, Ashaduallaillahaillalah dan Waashaduanna Muhammada rasulullah. Disamping itu surjan memiliki tiga buah kancing di dalam bagian dada dekat perut yang letaknya tertutup tidak kelihatan dari luar yang menggambarkan tiga macam nafsu manusia yang harus diredam/dikendalikan/ditutup. Nafsu-nafsu tersebut adalah nafsu bahimah hewani, nafsu lauwamah nafsu makan dan minum, dan nafsu syaitoniah nafsu setan. Jatiningrat, 2008, Rasukan Takwa lan Pranakan ing Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Yogyakarta Tepas Dwarapura Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Jadi jenis pakaian atau baju ini bukan sekadar untuk fashion dan menutupi anggota tubuh supaya tidak kedinginan dan kepanasan serta untuk kepantasan saja, namun di dalamnya memang terkandung makna filosofi yang dalam. Surjan sendiri terdapat dua jenis yaitu surjan lurik dan surjan Ontrokusuma, dikatakan Surjan lurik karena bermotif garis-garis, sedangkan Surjan Ontrokusuma karena bermotif bunga kusuma. Jenis dan motif kain yang digunakan untuk membuat surjan tersebut bukan kain polos ataupun kain lurik buatan dalam negeri saja, namun untuk surjan Ontrokusuma terbuat dari kain sutera bermotif hiasan berbagai macam bunga. Surjan ontrokusuma hanya khusus sebagai pakaian para bangsawan Mataram, sedangkan pakaian seragam bagi aparat kerajaan hingga prajurit, surjan seragamnya menggunakan bahan kain lurik dalam negeri, dengan motif lurik garis-garis lurus. Untuk membedakan jenjang jabatan/kedudukan pemakainya, ditandai atau dibedakan dari besar-kecilnya motif lurik, warna dasar kain lurik dan warna-warni luriknya. Semakin besar luriknya berarti semakin tinggi jabatannya; atau semakin kecil luriknya berarti semakin rendah jabatannya. Demikian pula warna dasar kain dan warna-warni luriknya akan menunjukkan pangkat derajat/martabat sesuai gelar kebangsawanannya. Pemakaian Surjan ini dikombinasikan dengan tutup kepala atau Blangkon dengan “mondolan” di belakangnya. Dahulu pada jaman kerajaan mondolan ini difungsikan untuk menyimpan rambut pria yang panjang biar kelihatan rapi. Beskap Beskap merupakan pakaian adat gaya Surakarta, bentuknya seperti jas didesain sendiri oleh orang Belanda yang berasal dari kata beschaafd yang berarti civilized atau berkebudayaan. Warna yang lazim dari beskap biasanya hitam, walaupun warna lain seperti putih atau coklat juga tidak jarang digunakan. Selain beskap, ada lagi pakaian adat pria gaya Surakarta ini yaitu Atela. Perbedaan antara keduanya yang mudah dilihat dari pemasangan kancing baju. Pada beskap, kancing baju terpasang di kanan dan kiri, sementara pada atela, kancing baju terpasang di tengah dari kerah leher ke bawah. Beskap adalah sejenis kemeja pria resmi dalam tradisi Jawa Mataraman untuk dikenakan pada acara-acara resmi atau penting. Busana atasan ini diperkenalkan pada akhir abad ke-18 oleh kalangan kerajaan-kerajaan di wilayah Vorstenlanden namun kemudian menyebar ke berbagai wilayah pengaruh budayanya. Beskap berbentuk kemeja tebal, tidak berkerah lipat, biasanya berwarna gelap, namun hampir selalu polos. Bagian depan berbentuk tidak simetris, dengan pola kancing menyamping tidak tegak lurus. Tergantung jenisnya, terdapat perbedaan potongan pada bagian belakang, untuk mengantisipasi keberadaan keris. Beskap selalu dikombinasi dengan jarik kain panjang yang dibebatkan untuk menutup kaki. Beskap memiliki beberapa variasi yang berbeda potongannya. Berikut adalah jenis-jenis beskap beskap gaya Solo, beskap gaya Yogya, beskap landing dan beskap gaya kulon Cara memakai Surjan atau Berkap Seperti telah disampaikan di atas bahwa Surjan atau beskap merupakan salah satu busana pria adat Jawa yang bersumber dari keraton Mataram. Cara memakainya harus dilakukan dengan tatacara yang memiliki kaidah etika dan estitika tertentu. Susuhunan Pakubuwono IV, Raja Surakarta telah mengingatkan kita dalam berpakaian, yaitu Nyandhang panganggo iku dadekna sarana hambangun manungso njobo njero, marmane pantesan panganggonira, trapna traping panganggon, cundhukana marang kahananing badanira, wujud lan wernane jumbuhna kalawan dedeg pidegso miwah pakulitaniro Berpakaian seharusnya dijadikan sarana untuk membangun kepribadian manusia lahir dan bathin. Maksudnya berpantaslah dalam berpakaian berpakaianlah sesuai tempat dan keadaan, cocokkan antara badan dengan pakaian yang dikenakan, antara situasi, warna dan model/corak pakaian, tinggi badan, berat bada dan warna kulit Perlengkapan busana surjan atau beskap D. Epek lengkap timang dan lerep anak timang G. Blangkon / udheng / mit A. Memakai Sinjang/Nyamping Nyamping atau Sinjang sebelum dikenakan haruslah diwiru terlebih dahulu. Untuk nyamping busana pria, lebar wiru berukuran 3 jari tangan. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam mengenakan nyamping adalah motif batik pada kain nyamping tersebut. Jika nyamping memiliki motif gurda, posisi kepala burung haruslah berada di atas. Ada juga motif yang memakai simbol/bentuk seperti candi atau rumah, maka posisi atap haruslah berada di atas. Saat mengenakan nyamping, posisi wiru berada di tengah tubuh memanjang ke bawah. Tangan kanan memegang wiru dan tangan kiri memegang ujung kain satunya biasa disebut pengasih. Pengasih ini dililitkan ke kanan hingga belakang paha kanan. Kemudian ujung wiru dililitkan ke arah kiri hingga pas di tengah tubuh. Usahakan bagian bawah tingginya sama dan cukup menutupi bagian kemiri kaki bagian belang kaki yang menonjol. Setelah dirasa cukup sesuai maka nyamping harus diikat oleh stagen. Stagen dililitkan dari arah kiri ke kanan mulai dari bawah melingkar ke arah atas. Jika stagen milik anda terlalu panjang, anda dapat meneruskan melilitkan stagen kembali ke arah bawah. Jika sudah cukup, ujung stagen ditekuk dan diselipkan pada bagian bawah lilitan stagen untuk mengunci lilitan tersebut. Selanjutnya untuk menutupi stagen, kenakanlah sabuk. Cara memakai sabuk mirip dengan cara mengenakan stagen yaitu dililitkan berulang kali pada bagian bawah dada hingga ke pinggang. Hanya saja sabuk dililitkan dari arah kanan ke kiri mulai dari atas ke arah bawah. Yang perlu diperhatikan pada pemakain sabuk adalah jarak sap garis atas yang satu dengan berikutnya kurang lebih 2 jari tangan. Ujung dari sabuk harus berakhir pada bagian kiri depan dan dapat dikunci dengan peniti. Bentuk epek mirip dengan ikat pinggang. Epek memiliki bagian pengunci yang disebut timang dan bagian lerep anak timang. Cara mengenakan epek yaitu timang berada pada posisi tengah lurus dengan wiru nyamping. Sementara lerep pada posisi sebelah kiri. Jika memiliki epek yang panjang maka bagian ujung dapat dilipat dan dimasukkan ke bagian lerep. Epek harus terpasang pada lilitan sabuk bagian bawah, kira-kira 2 jari dari garis bawah sabuk. Warna sabuk dan epek ada beberapa macam sesuai dengan keperluan. Contohnya a. Sabuk berwarna ungu dengan epek berwarna hijau artinya Wredha Ginugah yang dapat membangun suasana tenteram. b. Sabuk berwarna hijau atau biru dengan epek berwarna merah artinya Satriya Mangsah yang dapat membangun jiwa terampil dan berwibawa. c. Sabuk berwarna Sindur merah bercampur putih digunakan pada saat hajatan penganten. Warna ini dipakai bagi yang memiliki hajatan hamengku damel. Sementara untuk besan tidak ada aturan yang pasti. Hanya saja pada saat jaman penjajahan Jepang, pernah ada paguyuban yang menentukan warna sabuk Pandhan Binethot warna hijau dan kuning bagi besan. Keris atau duwung dikenakan pada bagian belakang busana. Keris diselipkan pada sabuk, tepatnya pada sap ke tiga dari bagian bawah sabuk. Posisi arah dan kemiringan seperti pada foto di sebelah ini. Cara mengenakan keris/dhuwung ada beberapa macam sesuai dengan keperluannya a. Ogleng seperti pada gambar di samping digunakan pada saat biasa atau pahargyan upacara adat penganten. b. Dederan /andhoran digunakan pada saat menghadap pimpinannya. c. Kewal digunakan oleh prajurit saat situasi bersiaga. d. Sungkeman digunakan saat menghantarkan jenazah. e. Angga digunakan oleh pemimpin barisan g. Brongsong keris dipegang dengan dibungkus sehingga tidak terlihat oleh orang lain. Untuk jenis keris ada banyak sekali macamnya, hanya saja yang banyak dikenal oleh awam jenis Ladrang dan Gayaman. Dhuwung ladrang adalah keris resmi yang digunakan dalam upacara ataupun pahargyan upacara penganten. Sementara jenis gayaman digunakan sehari-hari oleh prajurit keraton. Selop dikenakan sebagai alas kaki. Yang perlu diperhatikan pada pemakaian selop adalah ukuran dari selop itu. Jangan mengenakan selop yang lebih besar dari ukuran kaki tapi pilihlah selop yang lebih kecil. Ini bertujuan untuk menghindari agar langkah kita tidak terbelit pada kain nyamping. G. Memakai Blangkon/Udeng/Mid Pada bagian depan blangkon terdapat segitiga. Ujung segitiga tersebut harus berada ditengah-tengah kening. Blangkon jangan dikenakan terlalu mendongak ataupun menunduk. Ada satu hal yang perlu diingat saat mengenakan busana adat, yaitu bahwa sepintas orang dapat mengenali kepribadian seseorang dari busananya baik warnanya maupun jenis busananya, cara memakainya dan bertingkah laku saat mengenakannya. Sumber 1. 2. 3. 4.
Padarumah Joglo juga kamu akan menemukan jendela dengan jumlah yang banyak dan ukuran yang besar. Bentuk jendela yang besar adalah salah satu warisan dari kolonial Belanda, namun pada rumah Joglo dibuat jendela dengan kombinasi arsitektur khas Jawa. Jumlah jendela pada rumah Joglo bisa mencapai puluhan yang membuatnya terlihat unik dan berbeda. 5. Contoh Deskripsi Filosofi Pakaian Adat Jawa Tengah dalam Bahasa Jawa – Indonesia merupakan negara yang kaya dengan budaya karena terdiri dari puluhan suku bangsa. Maka bukan suatu yang mengejutkan jika di Indonesia ditemukan begitu banyak pakaian adat. Pakaian adat tak hanya mencerminkan budaya pemakainya. Tetapi juga memiliki begitu banyak nilai filosofi yang terkandung di dalamnya. Salah satu pakaian adat yang ada di Indonesia adalah pakaian adat Jawa Tengah yang hingga sekarang masih sering dipakai untuk acara formal dan acara-acara adat Jawa seperti pernikahan maupun bersih desa. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai jenis, makna, filosofi, dan pakaian adat khas Jawa Tengah dengan Bahasa Jawa Tentang Filosofi Utama Pakaian Adat JawaDaftar IsiTentang Filosofi Utama Pakaian Adat JawaContoh Deskripsi Filosofi Pakaian Adat Jawa1. Bathik2. Kebaya3. Beskap4. Surjan5. Solo Basahan6. Jawa Jangkep7. Blangkon8. Keris Daftar Isi Tentang Filosofi Utama Pakaian Adat Jawa Contoh Deskripsi Filosofi Pakaian Adat Jawa 1. Bathik 2. Kebaya 3. Beskap 4. Surjan 5. Solo Basahan 6. Jawa Jangkep 7. Blangkon 8. Keris Di dalam bahasa Jawa ada ungkapan ajining dhiri saka lathi ajining sarira saka busana yang artinya harga diri seseorang dilihat dari cara bicaranya, sementara nilai kesopanan seseorang dilihat dari caranya berbusana. Di dalam tulisan ini akan diuraikan beberapa filosofi mengenai instrumen pakaian adat Jawa Tengah menggunakan bahasa Jawa. Contoh Deskripsi Filosofi Pakaian Adat Jawa 1. Bathik Contoh Deskripsi Filosofi Pakaian Adat Jawa Tengah dalam Bahasa Jawa yang pertama adalah batik. Sebagai salah satu kain paling ikonik dari Jawa ini, tentu batik memiliki filosofinya tersendiri. Berikut contoh deskripsi batik dengan beberapa motifnya agar menjadi referensi yang lebih kaya. Sandhangan adat khas Jawa Tengah ora bisa uwal saka panggunane bathik. Ing sandhangan adat Jawa Tengah bathik kang digunakake ana manek jinis lan ana aturane. Panggunane bathik ing nuswantara, mligine ing tanah Jawa wis luwih saka sewu taun kepungkur. Arca kuna sing nganggo rerenggan bathik ing kain kang digunakake mujudake bukti yen bathik klebu tinggalan kuna kang isih lestari tekan saiki. Senajan bathik iku mung’ kain’. Nanging ing sawalike motif bathik ngandhut pralambang lan pangajab kang maneka werna. Mulane ing panggunane bathik sajroning adicara ritual ana aturan kang ora kena dilanggar. Ing ngisor iki bakal dijelasake jinis-jinis bathik lan sing entuk nggunakake yaiku Bathik Sida Wirasat Bathik jinis iki biyasane digunakake dening wong tuwane calon penganten nalika pahargyan temanten kanthi migunakake adat Jawa. Makna kang siningit ing kain bathik iki yaiku supaya maratuwa lan wong tuwane temanten bisa weweh pituduh becik. Sarta ndongakake putra-putrinine supaya anggene omah-omah bisa langgeng nganti pupute umur. Ing perangan liya uga mujudake pangajab amrih anak lan mantune bisa nggayuh drajat kang dhuwur, sarta bisa kasembadan sekebehe kang dikarepake. Bathik Cakar Ayam Digunakake dening wong tuwa nalika dianakake acara Mitoni, Siraman, lan Tarub. Bathik menika mujudake pangajab supaya bocah kang bakale nikah bisa digampangake rejekine sarta bisa mandhiri sawise nikah. Ora mung iku wae, nanging pangajab iki bisa lumuntur tekan anak turune penganten ing tembe mburi. Bathik Gragen Wuluh Bisa digunakake dening sapa wae lan kapan wae amarga kain bathik iki biasane digunakake kanggo kegiatan saben dina. Motif menika ngengetaken sedaya tiyang supados tansah gadah gegayuhan saha ancas ing gesang supados tansah sregep nglampahi gesang Bathik Parang Kusuma Bathik sing mung bisa digunakake para bangsawan ing lingkungan kraton. Motif kang ana ing kain bathik iki ngandhut pangajab supaya sing nganggo bisa pikantuk kaluhuran, kalenggahan, sarta didohake saka sekabehane pacoban dening Gusti Allah SWT. Bathik Kawung Picis Bathik iki uga dikhususake kanggo wong sing asale saka bangsawan. Makna kang kinandhut sajroning kain bathik jinis iki yaiku manungsa ora kena lali marang asal-usule tepung klawan sedulur pancer lan kanggo ngendhaleni hawa nepsu, sarta pangajab amrih manungsa kedah tansah nggunakake ati ing sakabehe tumindake 2. Kebaya Contoh Deskripsi Filosofi Pakaian Adat Jawa Tengah dalam Bahasa Jawa yang pertama adalah kebaya. Sebagai salah satu pakaian perempuan paling ikonik dari Jawa ini, tentu kebaya memiliki filosofinya tersendiri. Kebaya yaiku sandhangan khas kanggo saperangan sandhangan adat ing nuswantara. Salah sijine yaiku ing sandhangan khas Jawa Tengah. Kebaya ing sandhangan khas Jawa Tengah, nilai filosofi kang siningit ing kebaya Jawa Tengah yaiku nggambarake kesabaran lan alusing budi wanita Jawa Sabanjure yang didulu sacara tliti tliti, potongan kebaya tansah manut wujude awak. Tegese wanita Jawa kudu bisa adaptasi lan njaga awake dhewe ing ngendi wae lan kapan wae. 3. Beskap Contoh Deskripsi Filosofi Pakaian Adat Jawa Tengah dalam Bahasa Jawa yang pertama adalah beskap. Penggunaan beskap biasanya untuk acara-acara formal, terutama di kraton-kraton Jawa. Beskap mujudake sandhangan resmi ing adat Jawa. Wujude beskap saemper klawan jas. Beskap diperkirakake wiwit populer ing abad 18 M. Laire beskap diperkirakake merga anane pengaruh Eropa ing budaya Jawa. Saben dhaerah duwe wujud beskap kang beda-beda. Ning masiya wujude beda, nanging beskap mesthi ana benike. Nah, benik kang ana ing beskap iki kang duwe makna filisofi. Ngenani makna filosofie yaiku benik ing beskap nglambangake yen kabeh tumindak kudu diitung kanthi teliti supaya ora nglarani awake dhewe lan wong liya. 4. Surjan Contoh Deskripsi Filosofi Pakaian Adat Jawa Tengah dalam Bahasa Jawa yang pertama adalah surjan. Sebagai salah pakaian santai di Jawa ini juga punya filosofinya sendiri. Saemper kaya beskap, wujude surjan iki ana rong jinis yaiku surjan khas Sala lan surjan khas Yogyakarta. Senajan wujude beda nanging kandhutan nilai filosofi kang kinandhut ing kalorone tetep padha yaiku minangka lambang taqwa, persatuan lan kesatuan. Saben wong ing wektu iki bisa nganggo sandhangan surjan kanthi cara apa wae. Kanthi ngango busana Surjan menika bisa dadi pralambang Pangabdian dhateng manungsa, agama, bangsa, sarta kabudayan ing urip bebrayan. 5. Solo Basahan Sandhangan iki uga diarani dodot sing asring digunakake ing Solo lan Jawa Tengah umume. Tradhisi Solo Basahan dikenal asale saka lingkungan kraton. Sandhangan tradhisional iki nduweni makna lan filosofi kang dhuwur, ing salebeting busana menika ngemot pralambang pasrah dhumateng Gusti Ingkang Maha Agung. Simbol kasebut ana ing saben unsur paes sarta sandhangan sing digunakake. 6. Jawa Jangkep Jawa Jangkep yaiku busana adat Jawa Tengah kang umume digunakake dening priya. Sandhangan tradhisional awujud motif kembang lan kain jarik kanthi corak bathik. Tuladhanipun busana Jawi Jangkep yaiku beskap kang digunakake jangkep klawan blangkon lan keris. Miturut maneka sumber, busana Jawa Jangkep duwe teges kang sambung rapete klawan panguripan. Pralambang kang kinandhut sajroning busana jawa jangkep yaiku supaya manungsa tansah tliti marang sekabehane tumindake. Supaya ing tembe ora nuwuhake kapitunan tumrap awake dhewe, kaluwarga, bangsa, lan bebrayan agung. 7. Blangkon Blangkon mujudake penutup sirah kangone wong Jawa. Ing kalangane masyarakat Jawa, jinise blangkon ana maneka werna, ning sing paling kawentar yaiku blangkon khas Jogja lan khas Solo. Senajan wujude beda, nanging makna kang kinandhut sajroning blangkon tetep padha yaiku tali loro kang ana ing perangan mburi blangkon mujudake gambara saka kalimah syahadat ingkang kaiket kanthi mantep. Tegese, wong sing nganggo blangkon kudu ngugemi ikatan sing kuat, yaiku ajaran Islam. 8. Keris Contoh Deskripsi Filosofi Pakaian Adat Jawa Tengah dalam Bahasa Jawa yang pertama adalah keris. Sebagai salah satu senjata tradisional paling ikonik dari Jawa ini, tentu keris memiliki filosofinya tersendiri. Keris mujudake salah siji senjata khas kang diduweni maneka suku bangsa kang dedunung ing Asia Tenggara. Ing Indonesia dhewe akeh suku bangsa sing senjata utawa gaman tradisionale wujude keris. Salah sijine yaiku suku Jawa, kanggone wong Jawa, keris ora mung dianggep pusaka lan jejangkeping busana. Nanging keris uga duwe kandhutan filosofi kang luhur. Kandhutan nilai filosofi kang ana ing keris yaiku kemantepaning ati sajroning manembah mring Gusti Ingkang Maha Dumadi. Demikianlah contoh mengenai jenis dan kandungan nilai filosofi yang ada di dalam pakaian adat Jawa Tengah. Semoga artikel ini membantumu untuk lebih mencintai budaya sendiri. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta SMOLID - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo rela bermandikan terik matahari saat memberikan motivasi kepada mahasiswa baru di Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (FT UGM), Kamis (4/8/2022).Ganjar yang mengenakan beskap mengajak mahasiswa untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan dan mimpi besar Indonesia tahun 2045. Translate Jawa atau Arti Bahasa Jawa Beskap Dalam Bahasa Indonesia – Berikut ini adalah Terjemahan Arti Kata Bahasa Jawa Beskap dalam Kamus Bahasa Jawa – Bahasa Indoensia. Kata Beskap dalam Bahasa Jawa memiliki jumlah 6 Terjemahan Kata Bahasa JawaSilahkan cek arti terjemahan Kata Beskap pada tabel dibawah JawaBeskapArti Bahasa IndonesiaBeskap; Baju Jas Pendek Beskat BeskapJenis Kata dalam Bahasa IndonesiaKata BendaJenis Kata dalam Bahasa JawaNominaJumlah Huruf6 HurufDemikianlah penjelasan arti kata “Beskap” jika diterjemakan dari bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia dalam kamus terdiri dari 6 karakter yang diawali dengan karakter B dan diakhiri dengan karakter Translate Bahasa Jawa TerlengkapKamus Translate Jawa-Indonesia ini merupakan kamus online yang dapat Anda gunakan secara gratis melalui website Kamus ini disusun berdasarkan abjad dari A sampai Z yang memuat ribuan kata di dalamnya. Gunakan Pencarian kata Untuk mencari arti kata dalam bahasa Silahkan follow instagram untuk mengikuti update informasi lowongan kerja terbaru setiap harinya. Seluruh tahapan seleksi dalam proses penerimaan karyawan tidak dipungut biaya apapun HATI-HATI terhadap penipuan. BeliBeskap Jawa model & desain terbaru dengan harga murah 2022 di Tokopedia! ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Kurir Instan ∙ Bebas Ongkir ∙ Cicilan 0%. Website tokopedia memerlukan javascript untuk dapat ditampilkan. Origin is unreachable Error code 523 2023-06-14 175003 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d74695afd020e14 • Your IP • Performance & security by Cloudflare maringigambaran wacananipun. maringi gambaran penggalihipun utawi pendapatipun panyerat. Question 4. 180 seconds. Q. Langkah damel teks deskripsi ingkang kapisan inggih menika. answer choices. irah-irahan. damel paragraf/pada kapisan. Yogyakarta - Teks deskripsi adalah salah satu jenis teks yang ada dalam bahasa Jawa dan biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut pengertian, ciri-ciri, struktur, dan cara membuat teks deskripsi bahasa Jawa lengkap dengan dengan teks deskripsi dalam bahasa Indonesia, teks deskripsi dalam bahasa Jawa dibuat untuk menggambarkan suatu objek dengan detail. Objek tersebut dapat berupa benda atau peristiwa buku 'Bahasa Jawa Xa' 2016 oleh Eko Gunawan, teks deskripsi adalah karangan yang bertujuan untuk menumbuhkan imajinasi pembaca mengenai suatu benda atau peristiwa tertentu. Melalui teks deskripsi, pembaca diharapkan mampu mengetahui hal apa yang sedang diceritakan. Misalnya deskripsi tempat panggonan, deskripsi manusia manungsa, dan deskripsi lainnya. Ciri-Ciri Teks DeskripsiDikutip dari buku 'Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi di Sekolah Dasar' 2022 oleh Dilla Fadhillah, teks deskripsi memiliki beberapa ciri khusus yaituTeks deskripsi memperlihatkan detail atau perincian tentang suatu objekTeks deskripsi bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembacaTeks deskripsi disampaikan dengan gaya yang memikat dan dengan pilihan kata yang menggugahTeks deskripsi berusaha memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan Teks DeskripsiDikutip dari laman Sampoerna University, teks deskripsi memiliki struktur tertentu yang membangun teks tersebut sehingga dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca. Struktur teks deskripsi antara lainJudul, yang melambangkan cerita atau ringkasan tersirat dari seluruh tulisan dan memiliki fungsi sebagai daya teks yang berisi identifikasi dan klasifikasi teks yang berisi deskripsi objek dan Membuat Teks DeskripsiCara membuat teks deskripsi diawali dengan melakukan identifikasi terlebih dahulu pada benda atau peristiwa yang akan diangkat dalam tulisan tersebut. Identifikasi tersebut dilakukan dengan melakukan pengamatan pada objek melalui panca indra dan itu, masih dikutip dari buku karya Eko Gunawan, terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara bertahap dan berurutan dalam menulis teks deskripsi bahasa Jawa, yaituMilih underan atau menentukan tema ancas atau menentukan tujuan atau menentukan jenis bakalan atau mengumpulkan bahan rengrengan kerangka karangan.Mengembangkan rengrengan menjadi satu karangan atau menyunting karangan sampai Teks DeskripsiBerikut contoh teks deskripsi bahasa Jawa berjudul Wangunan Pokok Omah Jawa yang dikutip dari buku karya Eko tradhisional iku nggambarake status sosial wong kang nduweni, ateges menawa omah tradhisional iku nduweni makna simbolis lan kultural tartamtu. Semono uga karo omah tradhisional Jawa kang nduweni titikan kang mligi. Sistem wewangunan Jawa bisa kabagi utamane saka payon lan perangane wewangunan tradhisional Jawa bisa kaperang dadi lima wangunan pokok, yaiku panggang pe, kampung, limasan, joglo, lan tajuk. Omah-omah kasebut duwe jinis payon kang ora padha, kang nuduhake kalungguhane kang duwe pe, yaiku wangun dhasar persegi kang paling ringkes, kanthi payon sasisih. Saka kang dinggo cacahe 4-6 saka. Omah iki dinggo dening golongan rakyat biasa. Omah iki akeh ditemoni arupa gerdhu jaga utawa yaiku omah kanthi payon rong sisih kang kagandheng ing dhuwure wae, kanthi saka cacahe 4, 6, utawa 8. Padha karo omah panggang pe, omah kampung uga dinggo dening golongan rakyat biasa. Omah kampung akeh ditemoni ing dhaerah desa ing tlatah yaiku perkembangan wewangunan omah kampung. Tembung limasan iku asale saka tembung limalasan. Cacahe tiyang/saka yaiku papat nganti tanpa wates, gumantung jembare wangunan. Omah iki dinggo dening golongan kanthi konstruksi atap kang lancip, ana kang migunakake saka cacahe 4, uga ana kang migunakake saka tunggal. Wewangunan tajuk umume kanggo mesjid, langgar, utawa kang sabenere mirip karo limasan kang dijangkepi saka guru utawa tiyang/saka utama. Istimewane joglo yaiku manggon ing 4 saka guru kang nopang wangunane omah. Omah jolgo dinggo dening golongan joglo dianggep minagan tipe ideal oma Jawa tradisional, amarga susunane kang luwih jangkep tinimbang telu omah liyane. Omah joglo kaperang saka 3 perangan pokok Pendhapa, Pringgitan, lan Dalem. Pendhapa, Pringgitan, lan Dalem iku telung perangan kang ora bisa dipisahake ing tata wangunan arsitektur omah tradisional ulasan mengenai pengertian teks deskripsi bahasa Jawa lengkap dengan ciri-ciri, struktur, cara membuat dan contohnya. Semoga bermanfaat, Lur!Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom. Simak Video "Siap-siap "War" Tiket Indonesia Vs Argentina Segera Dimulai" [GambasVideo 20detik] sip/sip
DeskripsiFisik: x, 116 p. ; 21 cm. ISBN: -7 : Subjek: Javanese language -- Bahasa Jawa : Catatan: Paragraf deksriptif dalam bahasa Jawa memiliki ciri-ciri yang dapat membedakannya dengan paragraf yang lain. Ciri itu tampak pada pengisi komen-komen dalam kalimat-kalimatnya.
Pakaian Kejawen adalah nama lain dari pakaian adat yang dikenakan oleh masyarakat Jawa. Bagi orang Jawa, busana ini melambangkan filosofi tertentu. Seperti ajaran Jawa, pakaian adat Jawa mengandung nasihat yang tersirat. Deskripsi Pakaian Adat Jawa Dalam Bahasa Jawa, ada pelajaran tentang bagaimana hidup damai dalam pakaian ini, pelajaran yang berkaitan dengan tugas sehari-hari, hubungan antar manusia, dan hubungan antara manusia dan pencipta. Pria dan wanita berpakaian berbeda di Jawa, seperti yang ditunjukkan di bawah ini. Nama Busana Adat Jawa Untuk Pria dan Wanita PriaWanitaBlangkonUngkel atau sanggulKlambi/ RasukanKebayakSabuk utawa stagenKemben utawa semekanEpek lan timangJarik utawa nyampingWangkingan utawa KerisStagenNyamping utawa jarikCundhuk MentulSelopCanelo utawa selop Deskripsi Blangkon Dalam Bahasa Jawa Blangkon iku tutup sirah. Basa ngoko Udheng yaiku iket. Disebut blangkon amarga praktis, mung nganggo. Jeneng liya dhestar krama dasar. Blangkon digawe saka kain batik pesagi, banjur dilempit lan ditata supaya susunane padha, banjur dijahit miturut ukuran sirahe sing nganggo. Saiki, blangkon bisa dituku ing toko miturut kapentingan sing tuku. Ing jaman rumiyin, blangkon dipun ubengi, tegesipun iket ingkang jembaripun taplak meja, ubed-bunder ing sirah. Sawise presisi, pucuk iket loro kasebut diikat ing mburi sirah ngisor. Yen ora digunakake, banjur dirilis maneh. Cara nganggo Udheng kudu pas, ora kena miring ngiwa utawa malah nengen, kira-kira ukurane wiron lan alis sak driji. Filosofi Udheng asale saka iket sing kudu kenceng, kenceng, ora kendor. Intine manungsa iku ora gampang gonjang-ganjing, tekad kudu kuwat ing macem-macem kahanan. Jinise blangkon kalebu blangkon Sala sing ora nganggo mondholan trepes, blangkon Yogya duwe mondholan, blangkon Kedu, blangkon Banyumas, blangkon Sundha, digawe saka bathik sing ora nganggo mondholan padha karo blangkon Sala. Materi menarik lainnya Tulisan Arab Astaghfirullah Hal Adzim Min Kulli Dzanbin Adzim Deskripsi Klambi/ Rasukan Dalam Bahasa Jawa Adhedhasar wujude, sandhangan Jawa ana 2, yaiku atela lan beskap. Nanging, ana sawetara jinis modifikasi liyane. Atela awujud jas katutup. Wiwit saka gulu nganti ngisor ditutupi. Tombol kasebut ana ing tengah lan biasane ana 5. Punggung atela bengkok bolong-bolong kanggo nglebokake keris. Beskap uga awujud jaket. Gulu ditutup kanthi tombol ing tengah. Dodo mudhun ditutup nganggo kain sing nyabrang ing sisih kiwa miring mudhun. Ana 5 tombol total. Bedane karo sawise, posisi tombol mbentuk huruf v. Beskap nduweni jinis landung lan growong lubang mburi. Sikepan utawa rompi. Busana iki digunakake minangka rompi. Wis tombol nanging ora kancing. Yen sampeyan nggunakake iki, mesthi katon tengah. Langenharjan sing padha karo tuksedo. Jumlah kancing 1 wiji. Punggung dibolongi kanggo masang keris. Ing njerone nganggo klambi lengen dawa. Taqwa utawa surjan. Klambi jinis iki biasane kebak kembang warna-warni, kadhangkala ana ing wangun striations. Deskripsi Stagen Dalam Bahasa Jawa Stagen minangka piranti kanggo naleni sendi driji ing awak, supaya ora kenthel lan tiba. Bahan stagen digawe saka kain tenunan sing kandel kanthi dawa 2-4 meter. Werna werna-werna, ana ireng, putih, ijo. Werna ora penting amarga bakal ditutupi sabuk, mula ora katon saka njaba. Stagen nduweni filosofi supaya jejeg, sopan lan jejeg lakune. Dawa panggung tegese wong Jawa kudu dawa usus, sabar ngadhepi pacoban kang ana. Deskripsi Sabuk / Lontong Dalam Bahasa Jawa Kajaba iku, sabuk uga kanggo nglebokake keris. Dadi, ing mburi beskap sengaja digawe bolongan kanggo nggampangake pangguna nglebokake keris. Sabuk ing sandhangan adat Jawa, beda karo sabuk/sabuk iki minangka tutup panggung. Dadi, sakwise stagen kenceng, dicekel/dicekel maneh nganggo sabuk supaya stagen ora katon. Sabuk sarta cakrikipun wonten 3, inggih menika 1 sabuk cindhe; 2 anyaman sabuk; lan 3 sabuk pewarna. Filosofi sabuk iku samubarang ora kena. Kabeh kudu ana asile. Manungsa kudu sregep nyambut gawe, mbengkongake pikirane ubed supaya karyane bisa membuahkan hasil. Deskripsi Epek dan Timang Dalam Bahasa Jawa Pucuking epek diwènèhi klelep utawa klelep minangka panyangga lan leep supaya epek sing isih ana ora nggantung. Timang gesper lan lerep biasane digawe saka kuningan sing dihiasi ukiran. Kanggo sawetara wong, timang dihias nganggo inten, inten lan malah permata. Sing diarani epek yaiku sabuk modern saka kain beludru, ambane watara 5 cm lan dawane ± 120-150 cm. Saliyane buludru, epek uga digawe saka wulu jaran. Tipe epekEpek ana 3 jinis yaiku 1 epek polos, ora ana hiasan babar pisan; 2 sulaman epek sing dijahit kanthi maneka warna motif ombak walang utawa banyu utawa motif kembang kayata godhong pakis; 3 rambute epek digawe saka rambut jaran ireng. Filosofi saka Epek lan Timang yaiku minangka manungsa kudu bisa njupuk epek kabeh, saka kawruh utawa pengalaman, banjur kita timbang, milih endi sing pas kanggo kita. Timang tegese tataran saringan, mula ora ana sangsi kanti wong samang. Deskripsi Sinjang utawa Jarik Dalam Bahasa Jawa Sinjang iku basa krama saka jarik, jarit utawa sewek Jawa Timur. Basa krama inggil nyaamping. Sinjang ya iku kain bathik dawa kang dianggo mbungkus awak, nutupi weteng nganti tekan tungkak. Kain bathik ingkang dipunginakaken kangge jarik menika minangka asil budidaya para leluhur ingkang sampun turun temurun dening para leluhur. Saliyane motif sing ruwet lan apik, bathik iki diprodhuksi kanthi sabar, telaten, lan akeh proses. Filosofi sinjang asale saka jarik, tegese mung serius, yaiku ora meri utawa sengit marang liyan. Apa sing kita duwe kudu kita syukuri. Yen kita duwe masalah karo wong liya, kita kudu ngrampungake kanthi apik utawa minangka kulawarga. Deskripsi Keris / dhuwung / wangkingan Dalam Bahasa Jawa Keris mujudake gaman tumrap wong Jawa kang luhur budine. Disebut mulya amarga ora ana barang sing bisa nandhingi. Wiwit saka manufaktur sing kudu ati-ati, rumit, kebak akurasi, sabar lan tentrem atine. Filosofi Keris Filosofi keris yaiku nalika nyembah marang Gusti, manungsa kudu ngalahake godaan Iblis sing ngganggu manungsa nalika arep nindakake kabecikan. Deskripsi Canela utawa sandal Dalam Bahasa Jawa Filosofi Canelo minangka simbol nyembah marang Gusti kanthi cara alami. Canela kalebu sandhangan adat Jawa kanggo alas kaki. Canela bisa digawe saka kulit kewan utawa bahan sintetis. Canela digunakake kanggo nutup driji sikil, nalika mburi tumit katon.

Beskapatau jas tutup adalah sejenis kemeja pria resmi dalam tradisi Jawa Mataraman untuk dikenakan pada acara-acara resmi atau penting. Busana atasan ini diperkenalkan pada akhir abad ke-18 oleh kalangan kerajaan-kerajaan di wilayah Vorstenlanden namun kemudian menyebar ke berbagai wilayah pengaruh budayanya. Apa Maknane Rasukan Adat Jawa?

Apa itu beskap? beskap adalah kata yang memiliki artinya, silahkan ke tabel berikut untuk penjelasan apa arti makna dan maksudnya. Pengertian beskap adalah Kamus Definisi Bahasa Indonesia KBBI ? beskap baju jas pendek, berleher tinggi, berlengan panjang, kancingnya di atas dan di sisi sebelah kiri Bahasa Sansekerta ? beskap jenis pakaian Definisi ? Loading data ~~~~ 5 - 10 detik semoga dapat membantu walau kurangnya jawaban pengertian lengkap untuk menyatakan artinya. pada postingan di atas pengertian dari kata “beskap” berasal dari beberapa sumber, bahasa, dan website di internet yang dapat anda lihat di bagian menu sumber. Istilah Umum Istilah pada bidang apa makna yang terkandung arti kata beskap artinya apaan sih? apa maksud perkataan beskap apa terjemahan dalam bahasa Indonesia

Rambutdisanggul, dan bagi yang berhijab mengenakan kerudung warna krem. Menurut Yazid, selain dikenakan saat hari ulang tahun Kebumen, pakaian adat ini juga dikenakan setiap tanggal 21 setiap bulan, "Baju ini menghidupkan kembali kerajinan lurik di Kebumen yang hamper hilang," ujarnya. Dengan baju adat ini, Kebumen memiliki ciri khas

Kabeh babagan nang ndunya mesti bisa diterangaken kanthi rinci, bisa kang pangerten, asal mula, ciri-ciri, lan jenis-jenise. Kabeh mau kuwi bangeting kanggo mangerti marang sawijining bab lan nyegah pemikiran sing salah kaprah marang bab kasebat. Nah kanggo nerangaken sesuatu kanthi rinci, kita sampun sering sanget mireng tentang teks deskripsi. Apa sebenere teks deskripsi kuwi? A. Pengertian Teks Deskripsi Teks deskripsi yakuwe sawijining teks utawa tulisan sing nggambaraken sawijining objek. Objek sing kemaksud bisa wujud benda, panggonan, makhluk hidup, lan liya-liyane. Neng teks kiye anggone nggambaraken objek sing kemaksud kanthi rinci supaya wong sing maca tulisan mau kaya-kaya ndeleng dhewek objek sing digambaraken senajan dheweke ora weruh secara langsung. B. Jenising Teks Deskripsi 1. Teks deskripsi barang utawa benda Teks deskripsi kiye nggambaraken sawijininng barang marang pembaca kanthi cetha lan rinci, supaya pembaca utawa pamireng saged weruh gambaran barang kasebat. Tuladha "Mendoan kuwe panganan asli sekang Kabupaten Banyumas. Mendoan kuwe panganan sing bahan dasare sekang tempe lan digoreng setengah mateng. Umume mendoan digawe sekang tempe, tepung terigu, muncang, lan uyah, namung ing jaman saiki wis akeh variasi bahan kanggo mendoan kuwi, diantarane yakuwe lombok, keju, kecap, lan saos. Mendoan biasane ndhuweni wujud segi empat, tipis, lan teksture empuk. Ing masyarakat Banyumas, mendoan seringe disajikna pas esuk-esuk uga dibatiri kaliyan sambel, kopi, teh, utawa kanggo lawuh sarapan. Saiki mendoan wis terkenal nang seluruh Indonesia lan produksine wis nyebar nang Provinsi Jawa Tengah." 2. Teks deskripsi kahanan Teks deskripsi kiye nggambaraken sawijininng kahanan utawa swasana suatu panggonan utawa barang. Tujuane kanggo ndamel pembaca utawa pamireng ndhuwe gambaran kahanan sing dimaksudna penulis teks. Tuladha "Nek wayah esuk, akeh ibu-ibu sing pada antri nang warunge bu Robingah arep pada tuku mendoan, niwo, tahu brontak, lan gorengan liyane. Kawit bar sholat subuh, ibu-ibu kuwe wis pada mulai teka lan suwe-suwe bisa nganthi wong limolas sing ngantri. Senanjan antrine suwe, kabehan tetep pada sabar lan nyambi dopokan kanggo ngisi swasana. Biasane para pelannggane bu Robingah mulai sepi pas jam pituan. Bar kuwe dheweke gari ngurusi kebutuhan keluarga lan ngurusi umahe lan anak-anake." 3. Teks deskripsi proses Teks deskripsi proses yakuwe nggambaraken proses utawa urut-uratane nggawe sawijining produk, misale resep masakan, cara nganggo barang, dsb. Tuladha "....cara gawe sriping gedhang kuwe gampang. Pertama-tama gedhang diceti nagnti bersih. Bar kue dikumbah neng banyu bersih supaya ilang getaeh. Gedhang diiris dhawa-dhawa tipis menaawa langsung diceti nang ndhuwur wajan sing wis ana minyak panase. Goreng nganti warnane berubah dadi kecokelat-cokelatan. Terakhir entas sriping sing wis mateng karo sorok lan didelah ing toples. Sriping gedhang siap disajikna." 4. Teks deskripsi sipat Teks deskripsi sipat yakuwe teks kang nggambarake babagan tentang sifat sawijining barang utawa wong. Tuladha "Kabeh gorengan garing utawa kemriyik kayata kripik, sriping, krupuk, peyek, lan sapanunggalane kuwe ndhuweni sipat sing ora tahan lama. Maksude daya simpene ora suwe, gamapang mlempem, apek, lan liya-liyane. Senajan wis dilebokna plastik utawa toples sing kenceng tetep bae bisa mlempem lan mambu tengik." C. Ciri-Cirine Paragraf Deskripsi Nerangaken objek kanthi langsung miturut panemune sing diweruhi. Adhedhasar kang observasi utawa pengamatan. Ndhuweni gagasan marang sing maca kanthi cara ngelih objek sing diweruhi pengarang. Ndhuweni sipat imajinasi imajinasi namung dasare fakta utawa penggambaran. Ndhuweni tujuan nyiptakaken imajinasi sing maca, saengga sing maca kerasa kaya weruh dhewek bab sing dideskripsikna kuwe mau. D. Urut-Urutane Nggawe Paragraf Deskripsi Nemtokake tema sing arep dibahas. Tujuan penulisan sing arep disampekna marang pembaca. Ngumpulake materi. Barange utawa materine dipriksa, dimirengaken, lan dirasaken. Nggawe kerangka deskripsi kang adhedhasar materi kasebat. Nulis karangan kanthi lengkang lan ora nana sing kececer.
.
  • fchy1rln8w.pages.dev/714
  • fchy1rln8w.pages.dev/496
  • fchy1rln8w.pages.dev/73
  • fchy1rln8w.pages.dev/260
  • fchy1rln8w.pages.dev/108
  • fchy1rln8w.pages.dev/51
  • fchy1rln8w.pages.dev/64
  • fchy1rln8w.pages.dev/786
  • fchy1rln8w.pages.dev/67
  • fchy1rln8w.pages.dev/94
  • fchy1rln8w.pages.dev/76
  • fchy1rln8w.pages.dev/272
  • fchy1rln8w.pages.dev/293
  • fchy1rln8w.pages.dev/740
  • fchy1rln8w.pages.dev/807
  • deskripsi beskap dalam bahasa jawa