HSI- Silsilah Aqidah. Total Materi 50. Halaqah 01 - Pengantar Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam Bagian 1 Halaqah 34 - Pembatal keislaman yang ke 7 bagian 5 Halaqah 33 - Pembatal keislaman yang ke 7 bagian 4 Halaqah 35 - Pembatal keislaman yang ke 8 bagian 1 Halaqah 37 - Pembatal keislaman yang ke 8 bagian 3 SILSILAH 7 BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLĀH Halaqah 19 Kitab Al-Qurān Bagian 5 السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و صحبه أجمعين Halaqah yang ke-19 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah tentang “Kitab Al-Qurān Bagian 5”. Sebagian nama-nama dan sifat-sifat Al-Qurān yang telah berlalu menunjukkan tentang kedudukan dan keutamaan Al-Qurān. Oleh karena itu hendaklah seorang Muslim bersyukur kepada Allāh yang telah menurunkan kepada kita. Dan diantara cara bersyukurnya adalah menunaikan hak-hak Al-Qurān. Dan diantara hak-hak Al-Qurān HAK 1 MEMBACANYA DENGAN TARTIL Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا “Dan hendaklah engkau mentartil Al-Qurān dengan sebenar-benar tartil.” QS Al-Muzzammil 4 ⇒ Mentartil artinya ✓Membaca dengan pelan. ✓Membaca huruf-hurufnya dengan baik dan dengan memperhatikan • ⑴ Tempat-tempat wakaf berhentinya. • ⑵ Panjang pendeknya. Sebagaimana dahulu Nabi shallallāhu alayhi wa sallam membacanya. Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam bersabda الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ ‏‏فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ “Orang yang mahir membaca Al-Qurān bersama malaikat-malaikat yang mulia lagi baik. Dan orang yang membaca Al-Qurān sedangkan dia masih terbata-bata ketika membacanya dan susah baginya maka dia mendapatkan 2 pahala.” HR Bukhāri dan Muslim ⇒ Dua pahala tersebut maksudnya adalah • Pahala membaca Al-Qurān. • Dan pahala kesulitan yang dia alami. Hendaknya seorang Muslim dan Muslimah; ⑴ Mempelajari ilmu tajwid dari seorang guru yang mumpuni dengan niat supaya bisa membaca Al-Qurān tersebut sebagaimana dibaca oleh Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam. ⑵ Mempraktekkannya dengan sering membaca Al-Qurān sehingga semakin mahir dia di dalam membaca Al-Qurān. Dan di dalam sebuah hadits Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam bersabda خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qurān dan mengajarkannya.” HR Bukhāri Dan diantara hak Al-Qurān adalah HAK 2 MENGHAFALNYA Menghafal seluruh Al-Qurān bukanlah sebuah fardhu ain bagi seorang Muslim, yang wajib adalah menghafal yang dengannya sah shalatnya. Namun, tentunya sebuah kemuliaan tersendiri bagi seorang Muslim dan Muslimah ketika Allāh memilih qalbunya dari sekian banyak qalbu untuk menghafal Al-Qurān Kalāmullāh Rabbul ālamīn, membacanya kapan dia kehendaki. ⇒ Dan semakin banyak dia menghafal tentunya semakin utama. Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلا الظَّالِمُونَ “Bahkan dia adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada-dada orang-orang yang diberi ilmu dan tidak mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zhalim.” QS Al-Ankabūt 49 ◆ Dan hendaklah seorang yang menghafal Al-Qurān memuraja’ah mengulang-ulang terus apa yang sudah dia hafal. Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam bersabda تَعَاهَدُوْا هَذَا الْقُرْآنَ فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَهُوَ أَشَدُّ تَفَلُّتًا مِنَ اْلإِبِلِ فِي عُقُلِهَا “Hendaklah kalian mengulang-ulang Al-Qurān, maka demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tanganNya sungguh Al-Qurān lebih mudah terlepas yaitu dari qalbu seseorang daripada terlepasnya unta dari ikatannya.” HR Muslim ◆ Selain itu, hendaknya orang yang menghafal Al-Qurān memperdengarkannya di hadapan Syaikh yang mumpuni dan meninggalkan kemaksiatan karena kemaksiatan dengan berbagai bentuknya memperburuk dan mempersulit hafalan Al-Qurān. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته Abdullāh Roy, Di kota Al-Madīnah ═════════ ❁🔹❁ ═════════ SilsilahMengenal Rasulullah ﷺ. Silsilah Mengenal Agama Islam. Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir. Silsilah Beriman Kepada Malaikat. Silsilah Beriman Kepada Kitab Kitab Allah. Silsilah Beriman Kepada Rasul ﷺ. Silsilah Beriman Kepada Taqdir. Silsilah Qawa'idul Arba'. Silsilah Nawaqidul Islam.
Selasa, 10 September 2019 Halaqah Silsilah Ilmiah HSIBelajar Tauhid Halaqah 7 Termasuk Syirik Memakai Jimat Disampaikan oleh Ust. Dr. Abdullah Roy, M. A. Hafidzahulloh. Halaqah yang ke-7 dari Silsilah Belajar Tauhid “Termasuk Syirik Memakai Jimat”. Allāh Subhānahu Abdullā Ta’āla adalah Dzat yang memberi manfaat dan mudharat. Kalau Allāh menghendaki untuk memberikan manfaat kepada seseorang, maka tidak akan ada yang bisa mencegahnya. Demikian pula sebaliknya, ketika Allāh menghendaki untuk menimpakan musibah kepada seseorang, maka tidak akan ada yang bisa menolaknya. Keyakinan tersebut melazimkan seorang Muslim untuk hanya bergantung kepada Allāh Subhānahu Abdullā Ta’āla semata. Dan merasa cukup dengan Allāh dalam usaha mendapatkan manfaat dan menghindari mudharat, seperti dalam mencari rejeki, mencari keselamatan, mencari kesembuhan dari penyakit dan lain-lain. Tidak bergantung sekali-kali kepada benda-benda yang dikeramatkan seperti jimat, wafaq, susuk dan lainnya. Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam bersabda مَنْ عَلَّقَ تَمِيمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ ’’Barangsiapa yang menggantungkan tamīmah yaitu jimat dan yang semisalnya maka sungguh dia telah berbuat syirik”. Ahmad dan dishahīhkan oleh Syaikh Al-Albani Apabila seseorang meyakini bahwa barang tersebut adalah sebab perantara saja maka hal tersebut termasuk syirik kecil, karena telah menjadikan sesuatu yang bukan sebab sebagai sebab. Padahal, yang berhak untuk menentukan sesuatu itu sebagai sebab atau tidak adalah Dzat yang menciptakan yaitu Allāh. Dosa syirik kecil tidak bisa disepelekan karena dosa syirik kecil tetap lebih besar daripada dosa-dosa besar, seperti doza zina, dosa membunuh dan lain-lain. Kemudian apabila seseorang meyakini bahwa barang tersebut dengan sendirinya memberikan manfaat dan memberikan mudharat maka ini termasuk syirik besar, yang bisa mengeluarkan seseorang dari Islam. Semoga Allāh Subhānahu Abdullā Ta’āla memudahkan kita dan saudara-saudara kita untuk meninggalkan perbuatan syirik yang sudah tersebar ini dan menjadikan ketergantungan hati kita dan mereka hanya kepada Allāh. Bersambung.....
.
  • fchy1rln8w.pages.dev/714
  • fchy1rln8w.pages.dev/290
  • fchy1rln8w.pages.dev/549
  • fchy1rln8w.pages.dev/963
  • fchy1rln8w.pages.dev/875
  • fchy1rln8w.pages.dev/507
  • fchy1rln8w.pages.dev/860
  • fchy1rln8w.pages.dev/289
  • fchy1rln8w.pages.dev/369
  • fchy1rln8w.pages.dev/542
  • fchy1rln8w.pages.dev/602
  • fchy1rln8w.pages.dev/905
  • fchy1rln8w.pages.dev/821
  • fchy1rln8w.pages.dev/952
  • fchy1rln8w.pages.dev/57
  • hsi 7 halaqah 5