Yesus, manusia sempurna, digambarkan sebagai "manusia kesedihan" yang biasa mengalami penderitaan (Yesaya 53:5). Hal ini sulit untuk dimengerti, bahkan Anak Allah yang menjelma menjadi manusia pun belajar dan bertumbuh melalui dukacita yang diderita-Nya (Ibrani 5:8). Saat kita berpikir tentang penderitaan-Nya, juga perhatian-Nya terhadap
Sewaktu para siswa membandingkan dan membedakan petikan-petikan yang telah mereka pilih, mintalah mereka untuk memikirkan tentang mengapa petikan-petikan itu dikelompokkan bersama dan apa yang diajarkannya tentang Yesus Kristus. Yesaya 7:14; Matius 1:21–23. Mikha 5:2; Lukas 2:4–7. Zefanya 9:9; Matius 21:6–11; Yohanes 12:12–15 Hanya dalam misteri penjelmaan Sang Sabda, misteri pribadi manusia dapat dimengerti secara baru. Laki-laki dan perempuan ditakdirkan untuk menghasilkan kembali gambar Putra Allah yang menjadi manusia, Allah yang tidak kelihatan” (Kol 1:15). www.vatican.va. Katekese Kompendium Katekismus Katolik : Apa tujuan Allah menciptakan laki-laki dan
Ia bukan hanya Allah atau hanya manusia, melainkan Ia adalah Allah “yang menjadi manusia dan diam diantara kita” (Yoh. 1:14). Ia tidak menukar keilahian-Nya dengan kemanusiaan. Ia malah mengambil keadaan manusia. Artinya Ia menambah tabiat manusia pada tabiat Ilahi-Nya. Jadi, dengan penjelmaan ini, Ia adalah Allah sejati dan manusia sejati.
FIRMAN YANG MENJADI MANUSIA. (Yohanes 1:14-18) Ada banyak cara membuat seseorang menjadi terkenal, ada yang menjadi artis penyanyi, artis film, menjadi pejabat, menjadi pengusaha, menjadi pengacara, menjadi tokoh politik bahkan ada yang karena kejahatannya sampai seseorang terkenal. Begitu pula yang dilakukan oleh Rasul Yohanes ia mencoba Allah menjelma menjadi manusia, karena Dia terbuka dan ingin solider dengan kehidupan manusia. Dia ingin mengalami suka duka yang dirasakan oleh manusia, dan melalui kata-kata serta perbuatan yang dipahami manusia, Dia ingin bergaul dengan manusia dan mewartakan keselamatan bagi mereka.
Hukum Allah hendaklah mereka kenal dan ambil dari sumber yang satu. Sumber yang berhak menyampaikannya kepada mereka, yaitu Rasulullah SAW. Ini dapat dipastikan dari rangkaian kata yang kedua dari syahadat, yaitu pengakuan bahwa “Muhammad ialah utusan Allah” (Muhammadur Rasulullah). Itulah dasar teoritis yang dapat dijelmakan oleh Islam.
Karena itu Allah mewahyukan diri-Nya kepada manusia. Sebab Tuhan menghendaki agar manusia dapat mengenalNya lebih dalam dan “supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran” (1Tim 2:4). Ini diperoleh dengan mengenal Yesus Kristus, yang menjadi kepenuhan wahyu Allah itu sendiri (lih. Kol 2:9).
Lama, melainkan pada saat Kristus yang adalah Allah itu sendiri dibuat menjadi manusia dan benar-benar mengambil natur manusia tanpa kehilangan natur keIlahian -Nya. 5
.
  • fchy1rln8w.pages.dev/979
  • fchy1rln8w.pages.dev/186
  • fchy1rln8w.pages.dev/74
  • fchy1rln8w.pages.dev/456
  • fchy1rln8w.pages.dev/46
  • fchy1rln8w.pages.dev/996
  • fchy1rln8w.pages.dev/722
  • fchy1rln8w.pages.dev/569
  • fchy1rln8w.pages.dev/832
  • fchy1rln8w.pages.dev/822
  • fchy1rln8w.pages.dev/333
  • fchy1rln8w.pages.dev/844
  • fchy1rln8w.pages.dev/900
  • fchy1rln8w.pages.dev/155
  • fchy1rln8w.pages.dev/139
  • mengapa allah menjelma menjadi manusia